PADANG – Pemerintah Sumbar, menerima sebanyak 4200 dosis vaksin PMK IND2001 dari Kementerian Peternakan (Kementan) RI.
Vaksin itu akan dibagikan ke masing-masing kabupaten/kota, sebagai antisipasi pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Vaksin ini diperutukkan bagi semua daerah terutama daerah dengan kasus PMK tertinggi di Sumbar,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, usai pembukaan rapat koordinasi pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku, di ruang pertemyan Dinas Peternakan Sumbar, Jumat (24/6/2022).
Dikatakannya, daerah yang paling banyak ditemukan kasus PMK adalah Padang Pariaman dan Agam. Meski demikian sebutnya, perkembangan kasus PMK di Sumbar bukanlah sesuatu yang mengkuatirkan.
“Kita harapkan peternak dan masyarakat tidak terlalu panik dengan wabah PMK. Sebab penyakit itu hanya menular antar sesama ternak saja dan tidak menular pada manusia. Dan kalau pun ada ditemukan kasus PMK pada sapi dan jika disembelih, lalu dimasak dengan sempurna tetap aman untuk dikonsumsi.” terang Audy.
Vaksin PMK nantinya juga disalurkan untuk daerah yang banyak menghasilkan sapi seperti Padang Panjang dengan sapi perahnya.
Menurut Audy, dampak dari virus PMK, permintaan kebutuhan sapi kurban tahun ini turun 20 persen dibanding Lebaran Haji tahun lalu.
Untuk itu dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan kasus tersebut. Selain itu dia juga meminta pihak terkait terus mengedukasi masyarakat terkait kasus PMK.
Kepala Dinas Peternakan Sumbar, dr. Erinaldi menjelaskan, sepanjang wabah PMK melanda, sebanyak 4200 ternak di Sumbar terdampak virus tersebut.
Akibat virus itu mengakibatkan empat ternak mati.
“Dengan adanya vaksin ini diharapkan mampu menekan kasus PMK di Sumbar,” terang Erinaldi.
Dijelaskannya, 4200 vaksin PMK telah dan akan diserahkan pada masing-masing kabupaten kota. Saat ini vaksin tersebut disimpan di Labor Dinas Peternakan Sumbar.