Ketika digelar pameran lukisan di Taman Budaya Sumatera Barat 2007 atau 2008 lalu, saya membeli sebuah lukisan kecil dengan judul, PULANG.
Gambar pada lukisan itu memunculkan seorang wanita muda sedang menggendong anaknya yang masih kecil pada jalan setapak bertanah merah di bawah naungan sebatang pohon rindang yang sepi. Ia terlihat menjinjing sebuah tas besar.
Pikiran saya berkelana kemana- mana. Mungkin wanita muda ini sedang menuju rumah orang tuanya karena suaminya meninggal, atau ditinggal suaminya atau meninggalkan suaminya dan minggat ke rumah orang tuanya.
Pulang, bisa juga ke kampung halaman, rindu ketemu dengan ibu, ayah, kerabat, teman dan bertualang dengan pikiran masa lalu, tepian tempat mandi, sawah ladang, tempat bermain dan sebagainya yang membangkitkan kenangan indah dan kadang juga gundah.
Saya sengaja tak bertanya pada sang pelukis apa yang ingin dikatakan dengan lukisan bertulis Pulang itu, agar lukisan itu tetap menjadi sebuah imajinasi yang bisa mengembara kemana mana.
Makna Pulang
Pulang….adalah kata yang belum sempurna tanpa disambung dengan kata atau kalimat lain yang menunjukkan arah kemana.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia KBBI, pulang adalah kata kerja ( verba ) , yang bermakna pergi ke rumah atau tempat asalnya.
Tapi Pulang dalam arti sebenarnya bagi saya, adalah berakhirnya segala aktivitas dunia dan kemudian kita menetap di alam lain sebelum kita menetap di suatu tempat yang bernama akhirat, di surga atau neraka.
Setiap kita pasti akan pulang.
Manusia sesuci dan semulia para nabi dan rasul sudah duluan pulang.
Sekuasa para raja juga akan pulang. Sehebat dan sebesar apapun para pemimpin dunia, akan pulang.
Sekaya triliuner dengan harta melimpah ruah sekalipun pasti akan pulang.