LIMAPULUH KOTA-Untuk menyukseskan pelaksanaan pola integrasi tanam jagung di lahan sawit, Pemkab Limapuluh Kota jalin kerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh. Untuk tahap awal pola ini, akan diterapkan pada lahan sawit seluas 120 hektar dari 1.000 hektar yang direncanakan di Kecamatan Pangkalan dan Kapur IX. Pola integrasi tanaman jagung dan sawit ini merupakan bagian program prioritas perluasan areal tanam jagung 20.000 hektar di Limapuluh Kota.
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, kepada wartawan, Sabtu (9/7), mengatakan, penandatanganan kerjasama dengan Politani itu telah dilakukan di kampus Politani setempat. “Kita memilih Politani karena memiliki fasilitas dan tenaga ahli di bidang pertanian. Kita perlukan untuk merealisasikan tanam jagung di lahan sawit, sebagai bagian dari sasaran kita untuk memperluas areal budidaya jagung di Limapuluh Kota,” ujarnya.
Dikatakan, perluasan areal tanam jagung dilakukan dengan menyasar potensi lahan tidur serta mengembangkan alternatif tanaman campuran dengan komoditi perkebunan. Integrasi tanam jagung di lahan sawit di Limapuluh Kota, juga didukung oleh pengusaha sawit. “Pola ini akan terus kita kembangkan, termasuk mengajak juga sektor swasta untuk memanfaatkan lahan usaha mereka untuk jagung. Kita sudah alokasikan lahan seluas 1.000 hektar dan akan ditanam dalam waktu dekat ini,” kata Safaruddin.
Menurutnya, Politani sebagai satu-satunya kampus Negeri di Limapuluh Kota, tentunya harus membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Seterusnya, terdapat tiga kata kunci yang ingin dicapai yaitu Madani, Beradat dan Berbudaya. Ketiganya bisa diwujudkan dengan membangun kerjasama pemerintah, pemerintah daerah serta institusi lainnya seperti perguruan tinggi.
“Kita berharap, kerjasama ini harus dibuktikan secara nyata nantinya, terutama di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Tidak hanya itu, kami berkeinginan agar kerjasama ini dapat memberikan landasan bagi akademisi di Politani untuk terus melaksanakan penelitian maupun studi di Limapuluh Kota terutama bagaimana pemanfaatan lahan tidur di Limapuluh Kota ini. Kita juga akan menginstruksikan kepala OPD agar bergerak cepat menjalin komunikasi dan bersinergi dengan Politani,” tambahnya.
Sementara Direktur Politani Elvin Asman, mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemkab Limapuluh Kota yang menjadikan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas di daerah itu. Selanjutnya, dikatakan bahwa pihaknya membuka diri untuk kerjasama seluas-luasnya dengan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, terutama untuk peningkatan kualitas Pertanian dan Peternakan.
“Teman-teman di Politani memiliki cukup banyak anggaran untuk melaksanakan penelitian. Semoga dengan kerjasama ini, penelitian yang dilaksanakan rekan-rekan PPNP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian masyarakat Limapuluh Kota. Dan kita berharap terjalinnya kerjasama antar Politani dan Pemkab Limapuluh Kota, dapat direalisasikan terutama dibidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan,” ucapnya.
Penandatangan Nota Kesepahaman yang dilakukan Bupati Limapuluh Kota dan Direktur Politani Elvin Asman, berupa pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kemudian, dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen kerjasama antara Wakil Direktur I PPNP Harmailis, dengan Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Devi Kusmira, serta Sekretaris Dinas Tanhorbun Indera Suriani.
Hadir juga pada kesempatan itu, sejumlah pimpinan Politani, Sekretaris Daerah Widya Putra, asisten serta kepala perangkat daerah Pemkab Limapuluh Kota. Sejauh ini kegiatan serupa juga telah dilakukan dengan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Universitas Andalas, Universitas Terbuka, Universitas Muhammadyah Sumatera Barat dan Universitas Negeri Padang. 207