Agam  

SMAN 1 Tanjung Raya Terbaik I Festival Tambua Tansa Agam dan Bukittinggi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam foto bersama dengan perwakilan group terbaik pada festival tambua tansa tingkat Agam dan Bukittinggi usai penyerahan hadiah. (Maswir Chaniago)

AGAM – Grup Kesenian tambua tansa “Carano Kaco” dari SMAN 1 Tanjung Raya berhasil meraih peringkat terbaik I pada festival tambua tansa tingkat Agam dan Bukittinggi 2022 yang berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu (3-4/9) di lapangan monumen Avro Anson Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam.

Perhelatan akbar yang dibuka Bupati Agam, H. Andri Warman, Sabtu (3/9) dan ditutup Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Isra, Minggu (4/9) sore.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, H. Isra dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada dewan juri yang berasal dari Taman Budaya Padang, ISI Padangpanjang dan seniman Agam. Terima kasih dan penghargaan juga disampaikan Kadisdikbud kepada seluruh panitia, Walinagari Gaduik beserta masyarakat yang sudah bekerja keras memersiapkan segala sesuatu demi lancar dan suksesnya acara festival.

“Festival tahun ini merupakan yang pertama digelar untuk tingkat Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Insya Allah kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin tahunan Pemda Agam yang akan dilaksanakan setiap tahun. Kalau saat ini peserta memang dibatasi jumlahnya mengingat waktu, maka untuk kegiatan tahun depan akan lebih banyak lagi grup kesenian tambua tansa yang diikutkan. Dan tahun depan juga akan dibagi kepada dua kelompok,yaitu kelompok umum dan pelajar. Kalau tahun pertama ini memang sifatnya umum,”ungkap Isra.

Koordinator dewan juri, Sekri Budiman sebelum membacakan surat keputusan tentang penilaian memberikan beberapa masukan kepada peserta yang mempengaruhi kepada penilain, dan hal itu ditemui dalam penilaian.

“Pertama, bunyi tambua tambua harus disesuaikan dengan kondisi. Jangan bunyi tambua saat dipukul terlalu nyaring atau sebaliknya serta standar bunyi tambua. Kedua, pakaian seragam yang dikenakan pemain terlihat ada yang mengurangi kepada penilaian. Seperti misalnya, celana panjang atau training yang dipakai di dalam ternyata ada yang nampak sekitar sejengkal pada kaki bagian bawah. Ketiga, apabila ada menggunakan asesoris agar dipasang dengan erat, jangan ada yang lepas. Keempat, tambua tansa itu bukan diam tetapi harus diikuti berbagai atraksi atau gerakan yang indah dan serasi,”sebut budayawan tersebut.

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, dan aturan dari panitia tidak menetapkan juara melainkan hanya terbaik, dan masing-masing terbaik memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Terbaik I diraih grup kesenian “Carano Kaco” dari SMAN 1 Tanjung Raya. Sementara terbaik II dan III direbut group IPSL Garagahan Lubuk Basung dan “Sarangkuah Dayuang, Jorong Koto Kaciak, Tanjung Raya. Sedangkan terbaik IV dan V masing-masing, group “Kinantan” Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya dan group “Umbuik Mudo” Junior dari Jorong Tanjung Sani, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya. (maswir)