PADANG – Besok, Senin (19/9) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat laksanakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) di Aula Kantor Gubernur Sumbar Kota Padang.
Penjabat Ketua DPW LDII Sumatera Barat H Afrizal Yaman mengatakan Muswilub ini akan dibuka langsung Ketua Umum LDII H Chriswanto Santoso dan dihadiri Gubernur Sumbar.
“Jika tak ada aral melintang, Muswilub akan dibuka Ketum LDII yang sudah hadir di Padang,” kata Afrizal Yaman kepada wartawan, Minggu (18/9).
Dia mengatakan Muswilub ini bukan mengindikasikan LDII Sumbar tidak solid. Namun Ketua DPW LDII Sumbar periode 2019-2024, M Ari Sultoni yang terpilih menjadi Hakim Adhoc Tipidkor di PN Bandung Jawa Barat.
“Alhamdulillah proses untuk itu sudah dijalankan termasuk pembentukan SC dan OC panitia yang akan bertugas utuk menggelar Muswilub ini. Kita juga telah beraudiensi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi untuk meminta arahan, petunjuk dan akhirnya kegiatan ini digelar di Aula Kantor Gubernur,” katanya.
Dalam Muswilub tersebut dirinya akan melaporkan program kerja LDII Sumbar yang telah dijalankan bersama pengurus lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
Muswilub nantinya akan diikuti peserta dan peninjau dari 16 DPD kota dan kabupaten yang ada di Sumbar, tim dari DPP LDII serta peninjau.
Sementara Ketua Umum DPP LDII Criswanto Santoso mengatakan Muswilub ini selain memilih ketua definitif juga sekaligis mempertegas program kerja DPP LDII yang diturunkan ke DPW LDII Sumbar yakni di delapan bidang pengabdian yang dicanangkan yaitu wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan dan ekonomi syariah, pertanian, kesehatan, energi baru dan terbarukan, penggunaan teknologi digital, dan bidang pangan.
“Kita berharap Muswilub nanti mampu melahirkan kepengurusan yang mampu menjalankan program yang telah dibuat DPP LDII dan juga program kerja di Sumbar,” katanya.
Selain itu, dia juga berharap agar LDII selalu menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan semua pihak, termasuk media agar LDII semakin dikenal masyarakat.
“Karena tanpa adanya media, kitabdi LDII ini tidak akan diketahui masyarakat apa dan bagaimana kegiatan dan program kerja yang kita lakukan,” pungkasnya. (benk)