PADANG-Sumatera Barat akan memiliki dua ruas “sirip” jalan tol yang terhubung ke Tol Trans Sumatera yaitu tol Padang-Pekanbaru dan Tol Solok Selatan-Rengat.
“Tol Padang-Pekanbaru di wilayah Sumbar sedang dalam proses pembebasan lahan. Saat ini progres untuk seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 81 persen,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Selasa (17/10).
Ruas tol lain yang sudah dalam perencanaan adalah ruas Solok Selatan-Rengat yang awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya.
Gubernur Mahyeldi menyebut untuk Tol Padang-Pekanbaru, pihaknya sudah bertemu dengan Mentri PU PR Basuki Hadimuljono untuk melaporkan progres pembebasan lahan yang sudah rampung hingga 81 persen.
“Kita sudah memasukkan surat resmi meminta Mentri PU PR memerintahkan kelanjutan pembangunan di ruas itu dan langsung ditanggapi,” ujarnya.
Dari 81 persen lahan yang telah berhasil dibebaskan itu ada sekitar 20 KM yang berada dalam satu hamparan, tidak tersebar dalam titik-titik terpisah seperti sebelumnya, sehingga kontraktor sudah bisa bekerja.
“Kita sampaikan untuk sisanya 19 persen lahan akan selesai dibebaskan pada Desember 2022,” katanya.
Sementara untuk Tol Solok Selatan-Rengat awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya. Usulan awal itu adalah Tol Dharmasraya-Rengat. Namun karena potensi ekonomi yang luar biasa, maka dalam pertemuan dengan Mentri PU PR diputuskan pembangunan tol dari Solok Selatan-Rengat.
“Mentri sudah berjanji untuk memasukkan rencana itu dalam RPJMN 2024-2029,” kata gubernur.
Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi mengatakan saat pembangunan rampung nanti, Sumatera akan terhubung oleh jalan Tol Trans Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung. Hanya ada dua provinsi yang tidak dilewati oleh jalan tol yaitu Sumbar dan Bengkulu.
Ia menilai jalan tol itu adalah urat nadi perekonomian yang akan menjadi salah satu faktor utama untuk perkembangan daerah. Sumbar bisa jauh tertinggal dari provinsi tetangga yang dilewati tol bila tidak dicarikan solusi konkret.