PADANG – Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menyatakan adanya gas metan di dalam lobang tambang diduga menjadi penyebab terjadinya ledakan di lobang tambang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada Jumat.
“Laporan yang saya terima sejauh ini memang diduga kuat akibat adanya gas metan yang memicu terjadinya ledakan namun kita akan turunkan tim khusus dari Polda Sumbar untuk melakukan pemeriksaan,” kata dia saat melakukan kunjungan ke lokasi kejadian dalam keterangannya di Padang, Jumat.
Menurut dia pihaknya akan melakukan pengecekan ulang dan mengkaji standar operasional tambang dan memang dalam kedalaman tertentu ada gas metana.
Seharusnya ada standar keselamatan jika ada letupan akibat gas metana namun pihaknya akan melakukan penyelidikan.
Ia juga mengatakan dari korban akibat ledakan tambang tidak mengalami luka-luka karena memang gas metan ini membuat letupan atau semburan api.
“Ada korban yang selamat namun mengalami luka bakar hingga 30 persen. Kita akan pastikan lagi untuk penyebab dan kita akan turunkan tim untuk mengungkap hal ini,” kata dia.
Ia mengatakan tambang ini sudah beroperasi sejak 2006 dan memang sejak saat itu baru kali ini terjadi ledakan.
Tambang ini memiliki 22 lobang tambang dan yang meledak ini salah satu dari tambang yang ada.
Perusahaan ini memiliki izin yang lengkap dalam melakukan usaha tambang dan ada ratusan pekerja yang menggantungkan hidupnya sebagai mata pencaharian di lokasi ini.
“Kita tidak ingin prematur dalam menyikapi kasus ini dan saat ini tambang akan kita tutup sementara untuk dilakukan penyelidikan mencari penyebab,” kata dia.
Ia juga menambahkan kedatangan dirinya ke lokasi usai menjalani kunjungan kerja ke Mapolres 50 Kota usai sebulan menjabat sebagai Kapolda Sumbar.
“Itu Polres ke-10 yang saya kunjungi dan ada kejadian saya langsung bergerak ke sini untuk mengetahui kejadian dan langkah-langkah apa yang akan diambil,” kata dia.
Lobang tambang milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat ini meledak sekitar pukul 08.30 WIB dan mengakibatkan 10 orang meninggal dan empat orang selamat namun menjalani perawatan intensif di rumah sakit.(*/mat)