SIMPANG AMPEK – Kabut asap di Pasaman Barat kian tebal. Pagi ini, Senin (23/9) ketebalan asap cukup pekat. Akan tetapi aktifitas warga normal, sekolah juga tidak diliburkan.
Pantauan topsatu, kabut asap yang terjadi hari ini lebih parah dari hari sebelumnya. Tenggorokan perih, begitu juga di mata. Di daerah lain Pemdanya sudah mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah.
Sementara itu, satu Puskesmas saja, yakni Simpang Empat mencatat, selama kabut asap melanda, sudah ratusan warga terkena penyakit ISPA.
“Sudah ratusan orang pasien kami mengalami penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Diduga akibat cuaca ekstrim dan kabut asap belakangan ini terjadi,” kata Kepala Puskesmas Simpang Empat Fitria.
Ia mengimbau, agar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, terutama di siang hari disarankan untuk menggunakan masker.
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pasbar, Marimus menyampaikan, pihaknya belum bisa meliburkan sekolah sebab masih menunggu hasil penelitian atau pengujian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Ia mengatakan tidak mau ada korban pelajar. “Saya tidak ingin ada jatuhnya korban terlebih dahulu baru diambil tindakan, secara kasat mata pun sudah terlihat berkabut, kerongkongan pun terasa kering dan mata pun mulai terasa perih,” ujarnya.
Untuk itu Ia mengimbau kepada seluruh kepala sekolah baik dari tingkat PAUD sampai ketingkat Sekokah Menengah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasbar agar mengurangi proses aktivitas belajar mengajar di luar ruangan. (dika)