PADANG – Sebanyak 7 dari 10 korban meninggal asal Pesisir Selatan pada insiden berdarah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Senin (23/9) lalu merupakan dua keluarga yang merantau ke daerah itu.
“Empat korban berasal dari Nagari Lakitan Utara bernama Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) merupakan saudara kandung, sementara Riski (3,5) merupakan anak dari Safrianto (36), keempatnya dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Camat Lengayang, Zoni Eldo kemarin.
Sementara istri dari Safrianto (36) yang merupakan ibu dari Riski (3,5) bernama Putri (29) masih menjalani perawatan intensif akibat luka benda tajam yang dialaminya.
Satu keluarga lagi berasal dari Batang Kapas, yakni Nofriani (40), Ibnu Rizal (8), Nurdin Yakub (28) asal Nagari Taluk, ketiganya dinyatakan meninggal dunia.
Nofriani (40) merupakan ibu dari Ibnu Rizal (8) dan Nurdin Yakub (28) merupakan keponakan dari suami Nofriani (40) bernama Erizal (44).
“Alhamdulillah Erizal selamat dari kejadian itu namun ia hingga saat ini masih mendapat perawatan akibat luka-luka yang dialaminya,” kata Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto.
Sementara Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menyatakan, pihaknya terus menggalang dana untuk membiayai kepulangan warga para korban.
“Informasinya biaya kepulangan sudah ditanggung beberapa instansi namun penggalangan dana tetap kami lanjutkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama,” kata dia.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan pihaknnya menyampaikan rasa duka yang mendalam dan kepada seluruh masyarakat Pesisir Selatan pihaknya mengajak agar memanjat doa sehingga kondisi Wamena kembali kondusif.
Hingga saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Komandan KODIM 0311/Pesisir Selatan dan organisasi perantau yang ada di Papua untuk mengetahui situasi terbaru. (son/man)