PADANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Gentina, menyebutkan hingga saat ini pihaknya berhasil menurunkan kasus aktif Covid-19.
Berdasarkan data terakhir, Kamis (2/2/2023), kasus aktif Covid-19 hanya tercatat empat kasus saja.
“Saat ini masih ada sisa kasus Covid-19. Untuk kasus meninggal tidak ada, kasus baru dalam tiga hari terakhir juga tidak ada. Namun kita terus melakukan penanganan dan screening terhadap kontak erat,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (3/2/2023).
Ia menyampaikan, PPKM sudah ditiadakan di Kota Padang. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat, meskipun WHO belum mencabut PPKM.
Namun anjuran Kemenkes bahwa setiap pelayanan kesehatan tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama di fasilitas kesehatan (faskes), seperti puskesmas, rumah sakit, hingga klinik.
“Faskes tetap screening, untuk kontak erat tetap melakukan pemeriksaan. Sama seperti penanganan sebelumnya, namun kasusnya memang tidak banyak,” katanya.
Sementara itu, mengantisipasi kenaikan kasus, vaksinasi terus dilakukan. Awalnya, vaksinasi booster kedua hanya ditekankan kepada tenaga kesehatan, karena nakes merupakan garda terdepan yang berisiko tinggi tertular.
“Kebijakan awalnya untuk nakes, kemudian diikuti dengan lansia karena berisiko banyak yang komorbid hingga meninggal. Untuk itu, sudah dilakukan vaksinasi booster terhadap lansia pada bulan November,” katanya.
Dijelaskan Gentina, masyarakat umum sudah dibolehkan untuk mendapatkan vaksinasi booster. Sasarannya yakni usia 18 tahun ke atas.
Sementara remaja dan anak-anak belum ada ketentuan untuk perlunya divaksinasi booster. Karena vaksinasi mempunyai masa tertentu di dalam darah.
“Untuk meningkatkan daya perlindungannya kembali maka kita lakukan vaksinasi ulang. Syarat booster, jaraknya minimal 6 bulan, begitu juga vaksinasi kedua dengan booster, jaraknya 6 bulan,” ujarnya.
Sisi lain diungkapkan Gentina, angka vaksinasi dosis pertama saat ini mencapai 96,3 persen. Kemudian, vaksinasi kedua dengan angka 80,37 persen. Vaksinasi booster sudah 26,7 persen, booster kedua 5,62 persen yang didominasi oleh nakes.
“Kita berhadap masyarakat peduli. Bagi yang belum vaksinasi booster, silahkan. Apalagi kalau jaraknya sudah pas, berarti sudah bisa booster,” tuturnya. (MC)