PADANG – Program penanaman pohon kaliandra dengan konsep pemberdayaan yang tengah digalakkan PT Semen Padang melalui masyarakat sekitar hutan, menarik minat sejumlah kelompok masyarakat.
Pun demikian dengan masyarakat Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang memilih berkunjung ke PT Semen Padang untuk menggali informasi lebih rinci tentang potensi pohon kaliandra.
Masyarakat Talamau berharap agar perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini, dapat memfasilitasi masyarakat atau kelompok tani di Talamau untuk menanam kaliandra dengan konsep pemberdayaan.
Apalagi, di sekitar Gunung Talamau, terdapat banyak hutan kemasyarakatan (HKm) atau perhutanan sosial yang tentunya sangat berpotensi ditanami pohon kaliandra.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin dan jajarannya, serta Staff Komunikasi Unit Humas & Kesekretariatan, Ari Surya Cipta pun menyambut kedatangan rombongan dari Talamau yang terdiri dari Yayasan Tuah Talamau Berdaya, LSM Mata Rakyat Pasaman Barat (MRPB) Peduli, dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Talamau, Refqi Jufri.
Rinold Thamrin mewakili Kepada Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, mengapresiasi kedatangan tokoh masyarakat Talamau ke PT Semen Padang. Kata Rinold, jika memang masyarakat di Talamau, khususnya yang menggarap HKm ingin menanam kaliandra, pihaknya dengan senang hati untuk memfasilitasi penanaman kaliandra.
“Kami akan sediakan bibit. Kalau perlu, kami juga siap untuk mendampingi masyarakat dalam pembibitan kaliandra, mengingat jarak Padang dengan Talamau cukup jauh. Kalau kaliandra siap untuk dipanen, kami pun juga siap menjadi off taker dari batang pohon kaliandra yang ditanam masyarakat Talamau,” kata Rinold saat menyambut kelompok masyarakat Pasbar di Wisma Indarung, Jumat (24/2).
PT Semen Padang siap untuk menjadi off taker dari pohon kaliandra, kata Rinold melanjutkan, karena pohon kaliandra bisa dijadikan wood pellet atau sumber energi ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mensubsitusi bahan bakar batubara. Bahkan, kalori dari pohon kaliandra sangat tinggi, sama dengan kalori batubara kualitas premium.
Kemudian daun kaliandra, bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bunganya bisa dijadikan konsumsi lebah. Bahkan untuk 1 Ha lahan yang ditanami kaliandra, akan bisa menghasilkan madu sekitar 1 ton/tahun.
“Jadi, potensi ekonominya luar biasa. Makanya kami di PT Semen Padang, akan terus mendorong masyarakat sekitar hutan untuk menanam pohon kaliandra,” ujarnya.
Penanaman pohon kaliandra, sebut Rinold, juga bagian dari dukungan PT Semen Padang terhadap Pemprov Sumbar dalam program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan.
Bahkan dukungan tersebut, juga ditandai dengan MoU antara manajemen PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar yang diwakili Gubernur Mahyeldi pada Maret 2022 lalu.
“Luas HKm di Sumbar itu ada sekitar 271.000 Ha. Dari jumlah tersebut, banyak yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu lah, PT Semen Padang dan Pemprov Sumbar manfaatkan perhutanan sosial atau HKm tersebut untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Apalagi, penanaman kaliandra ini juga sejalan dengan isu cadangan karbon dunia untuk menyeimbangkan emisi,” ungkap Rinold. (*)