PADANG – Jaringan Pemred Sumbar (JPS) resmi dilantik dan berikrar pelantikan yang dipandu langsung oleh Dewan Pembina JPS HM Nurnas.
“Saya HM Nurnas selaku pembina JPS dengan resmi melantik dan mengambil ikrar pelantikan, semoga ini menjadi awal kerja JPS masa bakti 2022-2025, tetaplah berintegritas dan bekerja sesuai kaidah jurnalistik,” ujar HM Nurnas, Senin (20/3-2023) di Auditorium Istana Gubernuran Sumbar.
HM Nurnas melantik JPS masa bakti 2022-2025, setelah surat keputusan personalia kepengurusan dengan Ketua Adrian Tuswandi, Sekretaris Zondra Volta dan Bendahara Mona Sisca oleh Dewan Penasehat JPS Novrianto.
Adrian pada pidato pertama menjadi Ketua JPS menegaskan bahwa JPS hadir sebagai wadah Pemred dan Owner media se Sumbar yang berfungsi membangun sinergistas dan kolaboratif dengan stakeholder se Sumbar untuk pemberitaan yang pro rakyat.
“JPS tidak akan pernah mengintervensi ruang redaksi media, tapi JPS adalah media untuk ‘bergunjing’ terkait pemberitaan yang akan dibaca oleh publik luas, ajang sharing dan diskusi, ingat diskusi bulanan JPS itu viral, acap kali ketika habis diskusi saham Sumbar bisa jeblok atau naik,” ujar Toaik, biasa Adrian Tuswandi disapa banyak kalangan di Sumbar dan di nasional.
Gubernur Sumbar diwakili Kadis Pangan Effendi mengatakan JPS menjadi mitra penting Pemprov Sumbar.
“Saya sudah dua kali hadir di kegiatan JPS ini, terus terang kontribusi JPS bagi pencitraan pemerintah sangat baik, mewakili Pak Gubernur saya mengucapkan selamat atas pelantikan JPS masa bakti 2022-2025 ini,” ujar Effendi.
Pelantikan dilanjutkan dengan diskusi mengambil tema Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, Stabilisasi Harga Bahan Pokok.
Tiga pembicara hebat tampil, Syafrizal mewakili Kadis Perindag Sumbar, Rifdonald mewakili Harnely Bahar dan akdemisi Fakultas Ekonomi Bisnis UNAND Fajri Muharja.
“Tidak sama kenaikan harga dengan inflasi, pengendalian harga di Ramadhan dan Idul Fitri peran pemerintah sangat penting. Ingat untuk pertumbuhan ekonomi Ramadhan sangat besar sumbangannya ketimbang, akhir tahun anggaran,” ujar Fajri Muharja.
Syafrizal dan Rifdonald menegaskan bawa saat ini harga bahan pokok masih stabil kalau pun ada kenaikan masih wajar.
“Tapi jika kenaikan harga sudah exstrem maka pemerintah akan masuk dengan berbagai program menstabilkan harga kembali,” ujar dua pejabat di Disperindag Sumbar pada diskusi dengan host Adrian Tuswandi. (*)