PADANG – Masyarakat pers Sumatera Barat mengusulkan tanggal 10 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Solidaritas Pers Sumatra Barat (West Sumatra Press Solidarity Day).
Hari ini akan selalu menjadi pengingat atas solidaritas yang dibangun bersama insan pers di provinsi ini.
Usulan tersebut mengemuka dalam pertemuan para jurnalis di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Barat di Padang, Sabtu (13/5/2023).
Pertemuan merupakan tindaklanjut atas aksi solidaritas para wartawan pasca pengusiran dan pelarangan peliputan pelantikan Wakil Walikota Padang di Istana Gubernur oleh oknum petugas di rumah bagonjong, Selasa (9/5/2023) lalu.
Sehari setelahnya, ratusan wartawan yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan (KWAK) kemudian menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumbar di Jalan Sudirman, Padang. Selanjutnya, melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Sumbar.
Sejak aksi, seluruh insan pers Sumbar juga bersepakat melaksanakan aksi boikot pemberitaan Pemprov Sumbar maupun OPD-nya. Sampai hari keempat, aksi boikot masih berlangsung.
Selain usulan tersebut, pada pertemuan ini juga disepakati sejumlah hal, termasuk tetap mengawal proses hukum yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar, Ketua AJI, Aidil Ichlas
Ketua IJTI Sumbar, Defri Mulyadi, Ketua PFI Padang, Arif Pribadi dan beberapa wartawan lainnya.
Mereka mewakili masyarakat pers yang menyesalkan tindakan oknum petugas di Pemprov Sumbar. (yuni)