PADANG ARO – Masyarakat Solok Selatan (Solsel) mengeluhkan kondisi jalan provinsi di kawasan Bukit Manggiu, Kecamatan Sangir, Solsel yang sudah membahayakan pengguna jalan.
Apalagi saat musim hujan. Material tanah bekas pelebaran jalan yang ditumpuk di pinggir jalan terbawa air sehingga menutupi badan jalan dan menutup saluran kepala irigasi pertanian di Nagari Padang Air Dingin, Sangir Jujuan.
Jalan provinsi di Sangir itu merupakan akses satu-satunya masyarkat di tiga kecamatan untuk menuju pusat kabupaten di Padang Aro.
Sabtu (28/4) sekitar 200 mahasiswa jurusan Sejarah Universitas Andalas (Unand) naik truk di lokasi ruas jalan itu karena tidak bisa dilalui bus. Mahasiswa itu hendak menuju Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan untuk melaksanakan studi lapangan tentang sejarah PDRI.
Senin (30/4), truk penangkut kayu api rebah kuda akibat jalan licin. Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa.
Walinagari Lubuk Malako, Riono Pendri menyebutkan, timbunan material dibuang ke samping jalan sehingga jika hujan kembali menimbun jalan. Sementara, aliran air dipinggir tebing itu tidak ada sehingga mengalir ke badan jalan.
Wakil Ketua DPRD Solsel, Ali Sabri Abbas mengatakan, kondisi tersebut memilukan. Ruas jalan itu merupakan jalan provinsi.
“Perbaikan dan perawatan jalan itu tanggung jawab pemerintah provinsi, bukan kabupaten. Banyak masyarakat tidak tahu itu. Sehingga Pemkab dan DPRD sering disalahkan,” tandas Ali.(von)