TUA PEJAT- Pardinan (58) dilaporkan hilang secara misterius di laut antara Nemnemleleu – Bosua, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Korban pada Kamis (26/4) lalu, diketahui bertolak sendirian dari kediamannya, Nemnemleleu, hendak menuju ke ladangnya, Desa Bosua, dengan menggunakan perahu dayung. Namun pada hari yang sama, sekitar pukul 11.30 WIB, seorang warga menemukan perahu tersebut tengah mengapung di perairan tanpa ada yang mengemudikan.
“Korban menggunakan perahu dayung. Ada nelayan yang kebetulan melihat perahu itu mengapung-apung dan tak ada orangnya. Warga tahu pemilik perahu itu sehingga dibawanya pulang. Namun ternyata sejak hari itu tak ada informasi mengenai pemilik ini,” beber Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Kepulauan Mentawai, Akmal, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (30/4).
Pada hari kedua pencarian, Senin, tim pencari gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan, Lanal, Pol Airud, Kodim 0319, BPBD dan dibantu warga sekitar, masih belum membuahkan hasil.
Direncanakan pada hari ketiga, pencarian tetap akan dilakukan dengan armada pencarian yang sama, di antaranya KN. SAR 240 Ramawijaya, kapal BPBD yang juga dibantu oleh kapal medis dan perahu-perahu warga masyarakat, hingga batas waktu yang belum dapat dipastikan.
“Prosedurnya penghentian pencarian maksimal 7 hari. Tapi, bisa aja pencarian itu ditutup, mungkin karna ada tanda-tanda tak ditemukan, atau tak memungkinkan lagi rasanya. Tapi bisa saja 7 hari itu diperpanjang,” pungkasnya. (Ricky)