PADANG – Pengesahan Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (PPA) Sumbar 2022 diwarnai penyataan tidak setuju Fraksi Gerindra dan interupsi sejumlah anggota dewan terkait tindak lanjut Pemprov untuk temuan LHP BPK.
Ketua DPRD Sumbar Supardi saat memimpin rapat paripurna pengesahan perda tersebut, Rabu (12/7) mengatakan dari tujuh fraksi, enam dapat menyetujui kecuali Fraksi Gerindra. Namun seluruh fraksi lainnya juga memberikan sejumlah catatan dan masukan yang harus diperhatikan oleh Pemprov.
Sementara terkait tindak lanjut temuan BPK, poin tentang tindak lanjut tersebut telah disepakati saat rapat Badan Anggaran DPRD bersama Pemprov. Pada poin tersebut dinyatakan bahwa Pemprov mesti melaksanakan tindak lanjut terkait hasil temuan pada LHP BPK pada tahun ini.
“Poin ini menjadi bagian dari nota kesepakatan perda PPA 2022,” tegas Supardi.
Sebelumnya, Anggota DPRD Sumbar, Afrizal menginterupsi rapat paripurna tersebut dan meminta poin terkait penyelesaian temuan pada LHP BPK mesti masuk dalam nota kesepakatan pengesahan perda PPA.
“Ada Rp50 miliar uang yang harus disetorkan kembali ke kas daerah. Ini harus ditindaklanjuti tahun ini juga. Jika tidak maka bisa masuk ke ranah hukum dan saya secara pribadi akan melaporkannya ke aparat karena ini uang rakyat yang berada di tangan pribadi orang per orangan,” tegas Afrizal.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra, Hidayat mengatakan total ada 13 catatan yang menjadi alasan Gerindra menyatakan tidak dapat menyutujui Ranperda PPA 2022.
Salah satunya juga terkait hasil temuan LHP BPK. Hidayat memaparkan, sesuai catatan BPK, hingga 31 Desember 2022, temuan-temuan pada tahun anggaran 2021 baru diselesaikan atau ditindaklanjuti 71,49 persen.
Angka ini jauh lebih rendah jika dibanding penyelesaian temuan BPK tahun 2020, yang pada akhir periode mencapai 77,92 persen.
“Khusus di LHP atas LKPD Tahun Anggaran 2022, kami juga melihat banyak temuan dan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Adanya temuan baru pada tahun anggaran 2022 tentu akan menambah tumpukan temuan yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Fraksi Partai Gerindra meminta Pemerintah Provinsi menyelesaikan semua temuan-temuan BPK tersebut, meskipun sudah mendapat opini WTP.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi menambahkan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (PPA) merupakan siklus akhir dari pengelolaan keuangan daerah.