LUBUK ALUNG-Harga beras naik sangat tinggi, karenanya dalam waktu singkat Bank Indonesia (BI) akan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.
Naiknya harga beras ada kaitannya dengan iklim yang cenderung ekstrim akhir-akhir ini. Maka dari itu dibutuhkan BMKG untuk melihat iklim, agar petani bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian, dengan menanam dan memanen di masa yang tepat.
“Padang Pariaman sangat strategis letaknya, menjadi penunjang kebutuhan pangan warga kota Padang. Oleh karena itu, kerja sama dengan Padang Pariaman akan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang,” kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) dengan Kabupaten Padang Pariaman dalam rangka sinergitas pengembangan ekonomi dan keuangan, serta pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Kelompok Tani Rawang Lokan, Padang Pariaman, Senin (25/9).
Ia mengatakan, dalam waktu dekat BI dan Bank Nagari akan menjajal masyarakat sekitar Ulakan, untuk dijadikan mitra binaan BI dan Bank Nagari. Potensi pedagang di daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan di masa datang.
“Semoga dengan SLI ini makin meningkatkan produktivitas masyarakat petani di Padang Pariaman, sehingga terus menjadi penyangga kebutuhan pokok warga Kota Padang dan juga Bukittinggi,” tambahnya.
Pengembangan UMKM klaster pangan strategis dilakukan BI, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah yang terindikasi dari tingkat inflasi. Upaya ini dilakukan dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi bersama pemangku kepentingan baik di pusat dan daerah, bersama industri, perguruan tinggi.
“Serta memperhatikan komoditas unggulan daerah sebagai kearifan lokal. Sinergi dalam pemulihan ekonomi pasca pandemic menjadi penting, karena tidak hanya untuk memastikan kestabilan harga namun juga untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik,” ujarnya.
Klaster padi dari Kelompok Tani Rawang Lokan yang berada di daerah Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar. Selain itu kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi dalam pengembangan klaster padi.
“Sebagai program pertama dalam pengembangan klaster padi Kelompok Tani Rawang Lokan, kami melaksanakan kegiatan SLI dengan narasumbernya dari BMKG Padang Pariaman. Lokasi SLI dilaksanakan pada lahan milik anggota Keltan Rawang Lokan Nagari Punggung Kasik, Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, mulai bulan September 2023 s.d. Februari 2024,” ujarnya.
Sementara Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, mengatakan SLI sangat penting artinya, karena ini sebuah langkah untuk memacu peningkatan hasil pertanian. Selama empat bulan diajari, sehingga nanti cakap menentukan kapan masa tanam dan masa panen.
“Juga bisa menentukan tumbuhan pangan yang tepat di iklim yang akan terjadi di masa datang. Jika tepat, maka petani tidak akan menderita kerugian,” ucapnya.
Ia mengatakan, dampak elnino sangat hebat yang muncul di Agustus sampai beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, harus ada tindakan tepat untuk menanam dengan tumbuhan yang paling cocok.