LUBUK BASUNG – Premanisme di dunia pendidikan yang dipertontonkan siswa salah satu SMPN di Lubuk Basung sangat mengecewakan. Harus ada tindakan tegas guna memberikan efek jera dan mengantisipasi kejadian yang sama akan terjadi di masa yang akan datang.
“Saya sangat kecewa dan mengutuk apa yang telah mereka lakukan. Tidak ada alasan yang membenarkan aksi premanisme itu dilakukan,” kata Wakil Ketua DPRD Agam, Marga Indra Putra, kepada Singgalang, Rabu (25/10).
Tidak habis pikir, Marga Indra Putra, aksi yang dilakukan beberapa siswa berseragam putih biru tersebut sangat keterlaluan. Tidak hanya aksi kekerasan yang dilakukan, namun ucapan-ucapan yang terdengar dalam video juga sangat memalukan. Ditambah lagi dengan aktivitas merekam tindakan tersebut.
“Saya menilai itu bukan tindakan orang yang terdidik dan terpelajar,” tukuk Marga Indra Putra.
Untuk itu, menurut Marga Indra Putra harus ada tindakan tegas dan terukur yang dilakukan untuk menyikapi masalah tersebut. Mulai dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, ninik mamak dan pemuka masyarakat, serta aparat penegak hukum diharapkan bersama-sama merumuskan proses terbaik dan tindakan tegas.
“Bukan kita tidak sayang. Harus ada efek jera dari tindakan tersebut. Jika tidak, tak tertutup kemungkinan aksi tersebut akan menjadi inspirasi dan dicontoh siswa-siswa lain,” saran Marga Indra Putra.
Ditambahkan Marga Indra Putra, menyikapi tersebarluasnya video dan banyaknya orang yang menonton, jika tidak segera disikapi dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan gesekan yang lebih besar antara keluarga korban dan pelaku.
“Pihak sekolah tentu saja harus serius menyikapi permasalahan tersebut. Apalagi jika korban dan pelaku bersekolah di tempat yang sama. Jika dibiarkan tentu akan memberikan dampak trauma dan terintimidasi pada korban sehingga mempengaruhi aktivitas belajarnya,” ujar Marga Indra Putra.
Masih menurut Marga Indra Putra, kejadian itu perlu disikapi bersama oleh semua pihak untuk membekali anak-anak atau kemenakan dengan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Bersama-sama seluruh elemen mendeteksi potensi terbentuknya geng-geng di pergaulan generasi muda.
“Bersama kita memang perlu mengantisipasi pergaulan serta tontonan anak-anak dan kemenakan kita,” Marga Indra Putra mengakhiri. (Hirval)