SOLOK-SELATAN-Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat (TD) bencana banjir bandang dan longsor yang melanda daerah tersebut hingga 14 hari ke depan. Keputusan dilakukan setelah pemerintah setempat rapat bersama dengan Forkopimda dan unsur-unsur terkait di posko utama Kantor Camat Sei Pagu, Kamis (5/11).
“Setelah mempertimbangkan hasi rapat yang dipimpin komandan tanggap darurat bersama Forkopimda, OPD, pihak terkait, serta memperhatikan kondisi di lapangan, kita putuskan tanggap darurat diperpanjang untuk 14 hari kedepan,” ujar Bupati Solsel Muzni Zakaria
Ia mengatakan selama masa tanggap darurat hingga 19 Desember mendatang, Pemkab akan terus mengerahkan segala daya dan upaya untuk membantu masyarakat di lapangan
Komandan Tanggap Darurat Yulian Efi mengatakan beberapa pertimbangan kondisi di lapangan yang menyebabkan perpanjangan status TD diantaranya, penanganan akses jalan dan jembatan yang masih terus berlangsung (termasuk jembatan Sungai Pangkua), intensitas hujan yang masih tinggi, kondisi trauma warga yang membuat masyarakat belum bisa beraktifitas seperti biasanya, perlunya normalisasi sungai yang mengancam 15 unit rumah, dan pertimbangan lainnya
“Jadi, dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, rapat menghasilkan keputusan untuk perpanjangan status tanggap darurat hingga 14 hari kedepan,” ujarnya
Kalaksa BPBD Solsel, Richi Amran mengatakan hingga saat ini alat berat terus bekerja untuk membersihkan material longsor yang menghambat akses jalan menuju jorong terluar di Pakan Rabaa Timur, yakni Jorong Manggih
Terkait dengan pengungsi, ia menambahkan sebanyak 27 Kepala Keluarga juga dipindahkan ke 17 unit rumah yang telah disewakan di Nagari Pakan Rabaa Timur.
Sementara itu, untuk jembatan darurat di Sungai Pangkua, Pakan Rabaa, serta 2 unit jembatan darurat menuju Jorong Manggis terus dalam pengerjaan. Khusus jembatan Sungai Pangkua, saat ini menurutnya sedang dikerjakan abutment di kedua sisi jembatan tersebut. Hendrivon