Subsidi Tepat Sasaran, Energizing the Nation

 

Hendri Nova

Wartawan Topsatu

 

“Wah Pak, bela-belain nih beli alat penyedot BBM untuk mengosongkan tangki motornya,” ucap Ruli, salah seorang tetangga Pak Ade yang sedang berupaya memindahkan BBM dari motor ke mobilnya.

Tak satu motor yang coba ia kosongkan, setidaknya ada tiga motor yang tangkinya bisa memuat empat liter, lagi dikuras BBM (Bahan Bakar Minyak ) jenis pertalitenya. Pak Ade mengaku ngak mau ribet di SPBU harus pakai scan barcode segala, lebih simpel menurutnya dengan cara seperti itu.

“Pemerintah ini mengira ia cerdik dengan membuat peraturan ini itu, padahal tak ada aturan yang sempurna, pasti ada celah untuk mengakalinya,” tutur Pak Ade.

“Saya juga berpikir begitu, daripada ribut-ribut membeli pakai jerigen, lebih baik BBM motor saja yang saya kosongkan, setelah itu antri lagi beli di SPBU,” timpal Ruli.

“Nah sudah tinggal sedikit BBM motornya, cukup untuk perjalanan menuju SPBU lagi,” ucap Pak Ade, sambil menutup tangki motornya.

Pak Ade mengaku mengisi mobilnya hampir tiap hari dengan cara mengosongkan tangki motor. Jika dilakukan tiap hari, maka mobilnya akan tetap dalam kondisi minyak full.

Trik seperti ini, tak hanya Pak Ruli dan Pak Ade saja yang melakukannya. Tentu masih banyak lagi yang menirunya, untuk beragam keperluan.

Sebut saja Anto, yang kesehariannya mencari rumput untuk dijual kepada orang-orang yang memiliki bisnis pengemukan sapi. Ia butuh pertalite untuk mesin potong rumput yang ia gunakan.