PADANG – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, memuji keaktifan Gubernur Irwan Prayitno berorganisasi. Selain itu, Jimly juga mengusulkan Irwan Prayitno diberikan gelar Profesor Pantun.
Pemberian gelar itu merujuk kelihaian Irwan selama ini meramu pantun dalam memberikan kata sambutan.
“Saya masih ingat, sewaktu masih aktif di ICMI, beliau setiap minggu pasti membuat acara, dan acaranya bermacam-macam, namun tetap positif. Ini adalah contoh yang patut kita tiru” ucap Jimly pada Silaturahmi Kerja Nasional ICMI ke 29 di auditorium UNP, Jumat (6/12).
Selain itu, karena kelihaian Irwan Prayitno dalam berpantun, Jimly memberikan gelar kepada Irwan Prayitno “Profesor Pantun Prayitno”.
“Tadi sebelum mulai acara, saya sempat bisik-bisik dengan Pak Wapres, dan saya mengatakan bagaimana caranya kita membalas pantun pantun yang akan disampaikan oleh Gubernur Sumbar nantinya Pak?” sebutnya.
“Kemudian Pak Wapres menjawab” biar ajalah, beliau kan orang Padang, jadi memang harus bisa berpantun” terangnya.
Jimly kembali menjawab “kebiasaan orang Padang memang berpantun Pak Wapres, tapi kalau seluruh sambutan menggunakan pantun bagaimana caranya kita balas?” Tuturnya disambut dengan gelak tawa para peserta yang memenuhi tempat acara.
Lalu, Ketum ICMI tersebut juga mengatakan, esok malam kami akan di jamu oleh Gubernur untuk makan malam di kediaman beliau, dan nanti akan diserahkan buku-buku pantun beliau yang sudah banyak seri nya.
“Jadi beliau ini Profesor Pantun Prayitno,” ucapnya diulang kembali.
Untuk diketahui sejak Februari 2016 hingga saat ini, Irwan Prayitno sudah menciptakan pantun sebanyak 48.608 yang dirangkum dalam 24 buku yang diberi nama “Pantun Spontan ala IP”.
Pada Agustus 2017 silam, Gubernur Sumatra Barat tersebut menerima rekor Indonesia Dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori sebagai kepala daerah pencipta pantun terbanyak. Pemberian sertifikat hak cipta tersebut diwakili oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan Ham Sumbar, Dwi Prasetyo di Pantai Muaro Lasak, Padang. (yose)