SIMPANG AMPEK – Kapolres Pasaman Barat (Pasbar) AKBP. Agung Basuki bersama personel kembali menanam pohon pelindung di kawasan wisata pantai Ujung Tanjung, Jorong Pondok, Nagari Ranah Pasisie, Pasbar, Rabu (15/11).
Kapolres kepada Singgalang mengatakan, sebanyak 3.570 bibit pohon telah ditanam di kawasan wisata pantai Ujung Tanjung, dengan tujuan kawasan tersebut terbebas dari abrasi pantai yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita telah melakukan penanaman di ujung Tanjung ini sebanyak tiga kali dengan jumlah 3.570 batang, penanaman perdana secara serentak dilakukan penanaman 1.900 bibit dilanjut penanaman ke dua 1.300 bibit dan penanan ke tiga hari ini sebanyak 370 bibit,” katanya.
Ia berharap dengan penanaman bibit tersebut semoga bisa menahan dan menyelamatkan kawasan pantai dan pemukiman masyarakat, karena sebelumnya kawasan tersebut telah terjadi abrasi hingga merusak lokasi kawasan wisata dan rumah masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan instruksi dari Kapolri untuk melakukan penanaman secara serentak dan melakukan penghijauan di masing-masing Polres, kita memusatkan titik penanaman di lokasi ini, karena lokasi ini juga sebelumnya kawasan abrasi,” katanya
Menurutnya , penghijauan harus dilakukan sejak dini, karena melalui penghijauan dengan menanam bibit pohon di pesisir pantai akan terjaga dari abrasi, terlebih di lokasi tersebut merupakan bekas abrasi pantai yang telah merusak pemukiman dan perumahan warga.
Ia berharap kegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan rasa cinta dari masyarakat sekitar dalam melestarikan lingkungan dan menjaga ekosistem lingkungan, supaya kedepannya daerah tersebut tetap terlihat asri dan indah selain untuk kawasan wisata juga mencegah terjadinya abrasi pantai.
“Kita berharap masyarakat sekita dan secara bersama-sama mari menjaga dan merawat bibit pohon yang telah ditanam ini dengan harapan dapat berguna dan bermanfaat untuk anak dan cucu kemenakan kita kedepan,” sebut Kapolres.
Selain Kapolres dan personel, kegiatan penanaman pohon tersebut juga dihadiri walinagari, kepala jorong, Bamus, masyarakat setempat dan awak media. (arafat)