PADANG – Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama bidang Sabara dan Baharkam Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). Posisi Fakhrizal digantikan oleh Irjen Pol Toni Harmanto yang merupakan kawan seangkatan Kapolri Idham Aziz.
Mutasi itu berdasarkan surat dari Kapolri bernomor ST/3229/XII/KEP/2019 tertanggal 6 Desember 2019.
“Mutasi ini bentuk penyegaran bagi anggota Polri,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Surat ini muncul setelah politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu di komisi III DPR RI pada Rabu (20/11/2019) mempertanyakan posisi Fakhrizal.
Di Komisi III Masinto. Pasaribu menyebut Fakhrizal telah mendeklarasikan diri untuk maju pada pemilihan gubernur Sumatera Barat periode 2020-2025.
“Laporan di salah satu provinsi, Sumatera Barat, itu Kapolda sudah deklarasi. Terhadap Kapolda dan Kapolres menjaga netralitas Polri, yang sudah deklarasi bisa diberhentikan dari jabatan, agar tak ada konflik interest,” lanjutnya.
Isu deklarasi ini sebenarnya sudah dibantah Fakhrizal karena masih berseragam Polri.
“Saya masih prajurit Bhayangkara yang patuh terhadap institusi saya,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Isu deklarasi Fakhrizal ini diduga mencuat karena banyaknya warga Sumbar yang antusias mendukung Kapolda Ninik Mamak itu maju di Pilgub Sumbar 2020.
Dukungan ini akhirnya melahirkan banyak relawan untuk mendukung Fakhrizal maju di Pilgub 2020 melalui jalur perseorangan.
Ketua DPW Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim menilai secara pribadi, dukungan masyarakat itu lahir karena respons dari sikap dan ketegasan Fakhrizal.
Jenderal asal Kabupaten Agam itu dikenal memang dekat dengan masyarakat, bahkan mau membantu penyelesaian persoalan yang muncul. “Fakhrizal itu jenderal bintang dua, tapi dia dekat dengan masyarakat. Dia seperti tidak memiliki batasan dengan masyarakat,” kata Shofwan Karim. (rel)