LUBUK BASUNG – Kabupaten Agam menorehkan prestasi terbaik di penghujung 2019 dalam implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Agam M. Arsyid, Minggu (8/12) mengatakan, kedua perpustakaan nagari ini yaitu, Perpustakaan Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua dan Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung. “Keduanya masuk 18 besar dari 300 perpustakaan desa di Indonesia penerima manfaat program tersebut,” katanya.
Kedua perpustakaan nagari ini dianugerahi penghargaan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, yang diserahkan dalam kegiatan Peer Learning Meeting Nasional, di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (4/12).
“Kita bersyukur atas prestasi yang diraih saat ini,” katanya.
Sebelumnya terdapat enam perpustakaan nagari di Agam yang menerima program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, dua diantaranya berhasil menjadi terbaik dalam mengimplementasikan program tersebut.
”Di Agam perpustakaan nagari yang mendapatkan program tersebut pada tahun 2019 ini yaitu, Perpustakaan Nagari Manggopoh, Lubuk Basung, Sungai Pua, Ampang Gadang, Koto Tangah dan Padang Tarok,” katanya.
Untuk mengimplementasikan program, masing-masing nagari dibantu Perpusnas 1.000 eksemplar buku dengan 500 judul beserta rak, tiga unit komputer, satu unit server dan satu unit printer.
Diharapkan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca saja, tetapi juga menjadi pusat segala transformasi kegiatan di nagari. Dalam program ini, apa saja kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan nagari langsung dipantau Perpusnas.
“Setelah dievaluasi, dari 300 desa di Indonesia penerima program hanya ditetapkan 18 desa terbaik,” katanya.
Sehingga dalam kegiatan Peer Learning Meeting Nasional, di Surabaya, dua perpustakaan nagari di Agam dinyatakan masuk 18 desa terbaik dalam implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial 2019. (mursyidi)