BUKITTINGGI – Dua dari tiga korban erupsi gunung Marapi yang dirawat di RSAM Bukittinggi masing menjalani perawatan intensif.
Kedua korban masing masing bernama, Haditiah Sukirno Putra, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Riau, dan Zakirah Zairin Zafira merupakan mahasiswa Unand.
Hal itu disampaikan Direktur RSAM Bukittinggi, drg. Busril M.Ph kepada Singgalang, Senin (4/12).
Dijelaskanya, korban. Zakirah Zairin Zafira dievakuasi oleh tim SAR ke RSAM sekitar pukul 05.15, dan korban Haditiah sekitar pukul 05.30 Wib.
Setelah dilakukan penanganan ternyata, satu korban atas nama Zakirah Zairin mengalami luka bakar sekitar 40 Persen sedangkan Haditiah sekitar 5 persen.
“.Kedua korban perlu mendapatkan penanganan yang intensif untuk menyembuhkan luka lukanya,”ujar Busril.
Namun khusus untuk korban Zakirah akan dirujuk ke Padang atas pemintaan keluarga, sebab kondisi korban butuh waktu untuk penyembuhannya, sementara keluarga korban semuanya berada di Padang
“Untuk memudahkan keluarga menunggui korban sehingga keluarga meminta untuk dipindahkan ke Padang”,ujarnya.
Sementara satu lagi korban yang sempat dirawat sudah pulang, karena luka yang dialami korban hanya luka biasa.
Terkait biaya perawatan korban menurut Busril sampai saat ini pihaknya tidak meminta biaya, karena pasien merupakan korban bencana biasanya biaya korban ditanggung oleh pemerintah daerah.
“Saat ini kita tidak memikirkan biaya perawatan korban yang jelas saat ini korban kita tangani dulu,” tegasnya. (Gindo)