PADANG – Polda Sumbar akan memanggil dan memintai keterangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, terkait meninggalnya 23 pendaki saat erupsi Gunung Marapi.
Pemanggilan BKSDA untuk dimintai keterangan dan mengkroscek ulang terkait insiden erupsi Gunung Marapi.
“Kita akan panggil dan kroscek kembali insiden yang terjadi di Gunung Marapi. Sebab, di sana BKSDA memungut biaya para pendaki yang bakal melakukan pendakian,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, kepada Singgalang, Rabu (6/12).
Dwi mengatakan, dipanggilnya BKSDA ini selain mereka yang melakukan pengelolaan taman wisata alam (TWA) Gunung Marapi, mereka juga bertanggungjawab atas insiden yang menimpa seluruh pendaki Gunung Marapi.
“Nanti akan kita dalami, apakah ada unsur kelalaian di sana. Kita sudah monitoring terkait insiden ini, yang jelas kita akan panggil dan mintai keterangan kepada stakeholder yang bertanggungjawab atas insiden ini,” ujar Dwi.
Dikatakan, personel Polda Sumbar masih tetap siaga di Gunung Marapi untuk memastikan apakah ada pendaki lain yang terjebak di Gunung Marapi diluar data yang ada.
“Petugas kita masih tetap di sana. Beberapa posko kita dirikan untuk memperkuat kekuatan personel dalam melakukan evakuasi nanti,” katanya.
Terakhir Dwi mengatakan, saat ini Polda Sumbar telah mendirikan beberapa posko, seperti posko kesehatan dan dapur umum untuk membantu tim SAR gabungan.
Selain itu, pihaknya juga mendirikan posko media center. Posko ini nantinya akan memberikan informasi terkait erupsi Gunung Marapi. Di sana, disediakan sarana komunikasi dan pendistribusian informasi kepada rekan-rekan media yang sedang meliput kejadian tersebut.
“Dengan adanya posko media center ini diharapkan rekan-rekan media dapat mengakses mudah informasi terkait kondisi terkini Gunung Marapi, imbauan penanganan darurat, pengungsian. Dalam situasi darurat ini, kerjasama antara pihak berwenang dan media sangatlah penting,” tutupnya.109