PADANG—Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12) telah merenggut 23 nyawa dari 75 pendaki yang tercatat melakukan pendakian hari itu. Duka mendalam dirasakan Universitas Negeri Padang (UNP).
“Kita menyampaikan belangsungkawa yang sedalam-dalamnya untuk semua korban. Semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya,” ujar Rektor Universitas Negeri Padang UNP, Prof. H. Ganefri Datuk Djunjungan Nan Bagadiang, Rabu (6/12) malam.
Bukan tanpa alasan, dari 23 korban meninggal dunia empat diantaranya merupakan mahasiswa berstatus aktif di UNP. Keempat korban tersebut masing-masing Siska Afrina (22), mahasiswi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah asal Kabupaten Solok Selatan, Liarni (22), mahasiswi Jurusan Tata Rias dan Kecantikan asal Solok, dan Frengki Candra Kusuma (23), mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah asal Solok Selatan, dan Reyhani Zahra Fadli (18), mahasiswi Jurusan Ilmu Keperawatan.
Tak hanya itu, masih ada Nurfa Afitri (27), warga Padang Pariman yang merupakan alumni Jurusan Teknik Elektronika UNP. Selain itu beberapa korban diinformasikan merupakan kerabat atau anak dari alumni UNP.
“Kita benar-benar terhenyak dengan kabar ini. Secara khusus saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa yang terdalam kepada keluarga besar UNP yang ditimpa kesedihan ini,” tukuk Ganefri.
Diceritakan, Ganefri awal mendapat kabar adanya bencana erupsi Gunung Marapi telah menimbulkan rasa sedih dan duka. Rasa itu semakin dalam ketika mengetahui ada keluarga besar UNP yang diketahui berada di tempat kejadian.
“Awalnya kita berdoa dan berharap tidak ada korban nyawa yang timbul. Namun, ketika mengetahui jika sebagian korban yang meninggal dunia merupakan keluarga kita, duka itu semakin mendalam. Doa dari kita semua agar anak-anak kita khususnya korban erupsi Gunung Marapi bisa diterima disisi Allah SWT dan kita doakan juga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menerima cobaan ini,” harap Prof. H. Ganefri Datuk Djunjungan Nan Bagadiang.
Ganefri juga menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas kerja keras tim penyelamat yang terus bekerja keras mengevakuasi korban di tengah cuaca yang kurang bersahabat. Tidak hanya itu, proses evakuasi juga dilakukan di tengah semburan yang terus disemburkan Gunung Marapi. Apalagi korban yang paling akhir ditemukan pada Rabu (6/12) merupakan mahasiswi UNP. (Hirval)