BATUSANGKAR – Pelaksanaan Festival Pesona Minangkabau (FPM) yang meriah dan semarak digelar empat hari berakhir.
Bupati Eka Putra menutup rangkain kegiatannya, Minggu (10/12) di halaman Istano Basa Pagaruyung.
Saat itu, Pemkab mencatat FPM berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat setidaknya ada Rp. Rp7 miliyar uang beredar selama berlangsung.
Pada penutupannya dimeriahkan dengan penampilan tari kolosal bagorak dengan alu dari Nagari Padang Laweh Kecamatan Sungai Tarab, tari massal pongek Simawang dari Nagari Simawang Kecamatan Rambatan dan tari massal Rang Singgalang Panen Lobak dari Nagari Singgalang Kecamatan X Koto.
Bupati Eka Putra mengatakan FPM sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata RI sebagai Wonder Kharisma Event Nusantara di Indonesia sejak tahun 2017 dan menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Datar dengan harapan menjadi pemersatu dan pengikat semua masyarakat Minangkabau.
Menurut Bupati, FPM ini sudah dirancang sedemikian rupa dan dengan sangat serius, agar nilai-nilai tradisi Minangkabau bisa ditampilkan disini. FPM tahun ini juga diharapkan mampu memberikan multiplier effect kepada masyarakat Tanah Datar dan terbukti berdasarkan laporan panitia sebanyak Rp 7 Milyar uang beredar selama event ini berlangsung.
“FPM ini merupakan puncak dari progul Satu Nagari Satu Event yang telah dilaksanakan pada 25 Nagari di 14 kecamatan selama tahun 2023 ini. Pada FPM tahun 2023 ini telah ditampilkan seni budaya pertujukan, pawai budaya, tarian, fashion show, pameran kuliner dan UMKM serta lainnya, dan juga dihadiri langsung oleh Menparekraf RI
Iven yang berlangsung dari tanggal 7-10 Desember 2023 diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari jamuan makan malam diikuti oleh tamu dari 20 negara, pawai budaya autentik Minangkabau, makan bajamba, pergelaran seni budaya Minangkabau, fashion show, pameran desa wisata, bazar UMKM, Gelanggang Siliah Baganti (GSB), festival qasidah rebana dan juga seminar bundo kanduang se-Dunia. (ydi)