PAYAKUMBUH – Musim hujan yang tengah berlangsung saat ini membuat masyarakat diminta untuk selalu waspada. Baik terhadap bencana maupun terhadap kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Pada musim hujan ini, serangan demam berdarah akan semakin sering. Sehingga dibutuhkan langkah untuk pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal, kepada topsatu, Kamis (12/12), mengatakan, penyakit demam berdarah (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). “Virus ini masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler. Sehingga dapat menyebabkan perdarahan,” ujarnya.
Disebutkan, saat musim hujan populasi nyamuk demam berdarah meningkat, karena banyaknya tempat berinduk nyamuk Aedes Aegypti. Sehingga nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang dan semakin potensial menggigit anak dan remaja yang akhirnya terjangkit demam berdarah. “Meski demikian, kondisi tersebut dapat dicegah jika kita bisa menutup sumber-sumber genangan air pada lingkungan rumah. Selain itu, menguras dan menyikat bak mandi dan menaburkan bubuk abate ditempat yang ada genangan air,” sebutnya.
Ditambahkan, cepat menutup segala tempat penampungan air seusai hujan turun, lalu menguras dan menyikat bak mandi serta memberikan bubuk abate ke tempat-tempat yang menampung air gentong air, vas bunga, kolam, di sekitar tempat bermain anak. Singkatnya memang, upaya itu seperti menjalani prinsip 3M untuk mencegah demam berdarah.
“Selain genangan air yang menjadi tempat berkembang biak, lingkungan kotor setelah banjir juga menjadi lingkungan favorit bagi para nyamuk. Sehingga dibutuhkan kerja keras untuk membersihkan lingkungan, agar terhindar dari demam berdarah. Untuk menghindari gigitan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan fogging,” jelasnya. (bule)