JAKARTA – PT Pertamina telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi mulai 1 Januari 2024. Penurunan harga ini mencapai Rp450 hingga Rp1.100 per liter dan disesuaikan dengan harga rata-rata minyak dunia serta nilai tukar mata uang rupiah.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan bahwa tren harga minyak sedang mengalami penurunan, dan hal ini menjadi alasan penurunan harga BBM non-subsidi Pertamina, seperti Pertamax Series dan Dex Series, yang berlaku sejak awal tahun 2024. Irto menegaskan bahwa penurunan harga ini didasarkan pada harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus.
Irto menyatakan bahwa penurunan harga mengikuti fluktuasi harga pada periode 25 hingga 24 pada bulan sebelumnya. Beberapa penurunan harga BBM non-subsidi antara lain:
- Pertamax 92: turun Rp450 per liter menjadi Rp13.200
- Pertamax Turbo: turun Rp950 per liter menjadi Rp14.400
- Dexlite: turun Rp1.000 per liter menjadi Rp14.550
- Pertamina dex: turun Rp1.100 per liter menjadi Rp15.100
- Pertamax green 95: turun Rp1.000 per liter menjadi Rp13.900
Irto menekankan bahwa penurunan harga sudah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga BBM non-subsidi. Dia menambahkan bahwa penurunan harga ini merupakan komitmen Pertamina untuk memberikan informasi transparan kepada masyarakat seiring dengan tren harga minyak dunia.
Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa penurunan harga BBM ini berlaku serentak di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Ahad berharap penurunan harga ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup berkualitas, termasuk mengonsumsi BBM yang lebih berkualitas. (mat)