PANTI SELATAN – Wali Nagari Panti Selatan dan lembaga patroli anak nagari (Pagari) menerima penghargaan dari Gubernur Sumatera Barat.
“Penghargaan itu diserahkan oleh kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi di acara Jambore Pagari di hotel Balcone Bukittinggi, Selasa(16/1)”ungkap Wali Nagari Panti Selatan, Didi Al Amin, Rabu(17/1).
Diterangkan Didi, penghargaan yang diterima atas dedikasi dan komitmen untuk mewujudkan masyarakat nagari yang aman dan dapat hidup berdampingan dengan satwa liar (harimau sumatera).
“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur atas penghargaan ini. Semua ini adalah berkat dukungan dari seluruh unsur yang ada di Nagari Panti Selatan, terkhusus anak-anak muda nagari yang terlibat aktif dalam Pagari Panti Selatan.”ucap Didi.
Dikatakan, penghargaan ini dipersembahkan untuk masyarakat Panti Selatan dan terimakasih kepada kawan-kawan Pagari, BKSDA Sumbar, yayasan SINTAS Indonesia dan kawan kawan COP yang telah membina Pagari Panti Selatan.
Wali Nagari Panti Selatan menjelaskan Pagari adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah nagari melalui SK wali nagari yang bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik antara masyarakat dengan satwa liar yaitu Harimau Sumatera.
Awalnya berangkat dari beberapa kejadian lanjut Didi dengan munculnya harimau dibeberapa titik di perkebunan masyarakat, kita langsung menjalin komunikasi dengan BKSDA Sumbar dan teman NGO pemerhati harimau yaitu COP dan Yayasan Sintas Indonesia, sehingga diberikan saran untuk membentuk lembaga PAGARI Panti Selatan.
“Setahun berjalan kawan-kawan Pagari telah banyak mendapatkan pelatihan terkait pengenalan kehidupan satwa liar dan penanganan awal untuk menghindari konflik dengan masyarakat. Tahun 2023 lalu pemerintah nagari juga memberikan peningkatan kapasitas untuk lembaga Pagari melalui anggaran nagari”jelasnya.
Ditambahkan Didi, untuk 2024 kita juga akan meningkatkan anggaran untuk lembaga Pagari, semoga dengan dukungan itu, Pagari lebih banyak memberikan manfaat dalam menerbarkan informasi terkait pencegahan konflik dengan hewan yang dilindungi.(hen)