PADANG – Potensi kaliandra merah yang cukup menjanjikan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, membuat para petani di Nagari Tanjuang Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tertarik untuk menanam tanaman yang disebut sebagai energi masa depan tersebut.
PT Semen Padang bekerja sama dengan Pemerintahan Nagari Tanjuang Gadang, sebanyak 10.000 batang bibit kaliandra merah dengan nama latin Calliandra calothyrsus itu, ditanam di lahan seluas 10 Hektare (Ha) yang ada di nagari tersebut. Penanaman ribuan bibit itu mulai dilakukan secara bertahap sejak Senin (5/2/2024).
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis menyampaikan bahwa PT Semen Padang mendorong masyarakat untuk menanam kaliandra merah, karena Indonesia sebagai bagian dari dunia global, berkewajiban untuk menurunkan emisi karbon, sekaligus menambah cadangan karbon dan menekan penggunaan energi fosil.
“Jadi, penanaman kaliandra merah ini sebagai bentuk komitmen Semen Padang untuk Indonesia dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan guna mengurangi emisi CO2. Kemudian bagi Semen Padang sendiri, penanaman kaliandra merah merupakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dan program jangka panjang perusahaan dalam hal keberlangsungan perusahaan yang ditargetkan pada tahun 2025 sudah mencapai 16 persen,” katanya.
Kayu kaliandra merah merupakan sumber EBT, karena memiliki 3.800-4.200 kilokalori (kkal), sama dengan kalori batubara yang dipakai di PT Semen Padang saat ini di kisaran 4.000 kkal.
Bahkan untuk kayu kaliandra merah ini, PT Semen Padang sudah melakukan uji coba dengan jumlah sekitar 200 ton.
“Meskipun jumlahnya kecil, tapi untuk kestabilan operasi sudah mulai dapat dikendalikan dengan baik,” ujarnya.
Komitmen PT Semen Padang untuk mengembangkan kaliandra merah sebagai EBT telah dilakukan sejak tahun 2022.
Bekerjasama dengan Dinas Perhutanan Provinsi Sumbar, PT Semen Padang terus memperluas wilayah penanaman kaliandra merah dengan memanfaatkan kawasan perhutanan sosial hampir di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar.
“Selain Dinas Perhutanan, kami juga bekerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh untuk penyediaan bibit kaliandra merah. Di samping itu, kami juga membuat nursery kaliandra di kawasan konservasi Semen Padang. Bahkan, ratusan ribu batang kaliandra merah dari nursery itu sudah kami distribusikan ke masyarakat atau kelompok tani di kawasan perhutanan sosial,” pungkas Iskandar. (*)