AGAM – Masa siaga darurat Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali diperpanjang hingga satu bulan ke depan setelah rapat koordinasi lintas sektoral yang digelar Pemerintah Kabupaten Agam.
Perwakilan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syabana di Agam, Jumat mengatakan Gunung Marapi saat ini mengalami erupsi secara intermiten dengan jeda antarerupsi yang relatif pendek.
“Meski data pemantauan hingga 23 Februari 2024 pukul 06.00 WIB belum menunjukkan penurunan aktivitas, kondisi magma di kedalaman yang dangkal dan gempa-gempa permukaan terus menciptakan risiko,” katanya.
Ia mengatakan ancaman bahaya utama tetap berada di dalam radius 4,5 kilometer dari puncak gunung.
Sementara di luar itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Aktivitas magma di kedalaman kurang dari 1 kilometer masih tinggi dan gempa-gempa permukaan terkait erupsi masih terus tercatat.
“Ancaman bahaya sekunder berupa lahar juga perlu diantisipasi, terutama di musim hujan dengan fokus pada daerah sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi,” katanya.
Bupati Agam Andri Warman menyetujui usulan tersebut. Ia mengakui pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
“Masa siaga darurat akan diperpanjang hingga sebulan ke depan. Tiga posko di Batupalano, Bukik Batabuah, dan Sungai Pua akan tetap beroperasi untuk memantau dan merespons situasi,” katanya.
Rapat itu juga menyoroti perlunya meningkatkan strategi antisipasi, termasuk edukasi masyarakat terkait risiko erupsi dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.
Bupati Agam mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan sarana air bersih, membersihkan abu dari atap rumah, serta menggunakan masker untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik.
Adapun rapat koordinasi mengenai perpanjangan masa siaga darurat Gunung Marapi dihadiri oleh Polri, TNI, Camat Canduang dan Sungai Pua, RAPI Agam, PMI Kabupaten Agam, Orari Bukittinggi Agam, dan wali nagari atau kepala desa se-Canduang dan Sungai Pua Agam.(mat)