PD PANJANG – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Padang Panjang menggelar Wisuda Tahfizh III dan perpisahan siswa kelas XII, Rabu (28/2) di masjid madrasah tersebut. Wisuda itu diikuti 191 peserta, satu diantaranya, yakni Syauqi Adam Mehdavikia (X1 PKPA2) memiliki hafalan 30 juz.
Kegiatan itu dibuka Pj Walikota Padang Panjang yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Nofiyanti. Turut hadir Kakankemenag H. Alizar Dt. Sindo Nan Tongga, Kepala MAN 2 Dariman, perwakilan orangtua siswa, serta undangan lainnya.
Dariman menyebutkan, wisuda tahfizh itu diawali dengan proses ujian hafalan pada hari Sabtu (24/2) lalu. Ada 560 siswa dan siswi yang ikut ujian, lalu yang dinyatakan lulus sebanyak 191 orang.
Dari 191 orang itu, ada 13 orang siswa yang memiliki hafalan 10-30 juz. Setiap kategori ditetapkan peserta terbaik dan diberikan reward berupa gratis uang komite secara bervariasi. Khusus untuk hafizh 30 juz, diberikan reward khusus oleh ketua komite uang tunai sebesar Rp3 juta.
“Kami ucapkan selamat kepada anak-anak kami yang diwisuda hari ini. Teruslah bersama alquran, tingkatkan dan pertahankan hafalannya. Dan yang terpenting lagi, amalkanlah isi dari alquran tersebut,” pesannya.
Staf Ahli Walikota Nofiyanti mengapresiasi program tahfizh alquran di MAN 2 Padang Panjang. Ia berharap program tersebut terus dikembangkan, sehingga jumlah siswa yang hafal alquran terus bertambah.
“Bagi anak-anakku yang hari ini diwisuda, jangan puas dan berhenti menghafal. Teruslah menghafal hingga tuntas 30 juz dan banyak-banyaklah mengulang supaya hafalanmu terpelihara,” pesannya.
Pemko Padang Panjang, lanjut Nofiyanti, akan selalu memberikan dukungan bagi sekolah ataupun madrasah di Padang Panjang dalam program-program keagamaannya, termasuk tahfizh alquran. “Perhatian pemko terhadap sekolah di bawah Kementerian Agama tak perlu diragukan lagi. MAPK Nasional di Islamic Centre hadir juga berkat bantuan pemko dan DPRD,” ujarnya.
Kakankemenag Alizar juga memberikan apresiasi terhadap MAN 2. Program tahfizh quran, katanya, harus menjadi salah satu unggulan madrasah. Sukses program tahfizh akan mendorong suksesnya bidang akademik.
“Faktanya, anak yang hafal alquran, prestasi akademiknya juga bagus. Ketika masuk Perguruan Tinggi, anak yang hafal quran juga mendapatkan prioritas, bahkan dengan jumlah hafalan 7 juz ke atas bisa lulus tanpa tes,” katanya.
Program tahfizh quran, lanjut Alizar, juga bisa menjadi solusi krisis etika (moral) di kalangan remaja. Sebab, anak yang hafal alquran, akhlaknya juga baik. “Jalankan dan terus perbaiki program ini. Semoga ke depan semakin banyak anak MAN 2 yang hafal hingga 30 juz,” harapnya.
Usai pelaksanaan wisuda tahfizh, siang harinya dilanjutkan dengan acara perpisahan kelas XII. Selain diisi dengan sambutan-sambutan, acara diisi dengan penampilan para siswa. (Jas)