PADANG–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian beserta jajaran menikmati prosesi Makan Bajamba di Auditorium Istana Gubernur Sumbar, Sabtu (02/03/2024). Mendagri menyatakan, kekhasan adat istiadat Ranah Minang adalah salah satu alasan Sumbar dipilih sebagai tuan rumah peringatan HUT ke-74 Satpol PP dan HUT ke-62 Satlinmas tingkat nasional, dan terbukti sebagai provinsi paling siap untuk menghelat agenda tersebut.
“Sebelum memutuskan Sumbar sebagai tuan rumah, memang banyak masukan dari rekan-rekan Satpol PP dan Satlinmas provinsi lain, agar peringatan HUT Satpol PP dan Satlinmas tahun ini digelar di Sumbar. Sebab, Sumbar dikenal dengan kekhasan budayanya, adat istiadatnya, termasuk pariwisata dan kulinernya. Sehingga, banyak yang maunya memang ke Sumbar,” ucap Mendagri Tito usai iven Makan Bajamba.
Selain itu, Mendagri menilai, secara kesiapan memang Sumbar tampak dan terbukti sebagai provinsi yang paling siap untuk menghelat HUT Satpol PP dan HUT Satlinmas tingkat Nasional, sehingga pemerintah pusat memutusakan Sumbar sebagai tuan rumah pada tahun ini. Dalam kesempatan itu, Mendagri juga berbagi banyak cerita soal kagandrungannya terhadap masakan khas Ranah Minang.
“Masakan Padang sering menyelamatkan saya. Selama bertugas di berbagai daerah, sehabis acara, saya selalu cari Nasi Padang, karena memang Rumah Makan Padang itu selalu ada di daerah mana pun di seluruh Nusantara,” kelakar Mendagri yang disambut riuh tepuk tangan peserta Makan Bajamba.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyatakan, bahwa peringatan HUT Satpol PP dan Satlinmas tingkat Nasional tahun ini adalah sejarah yang istimewa bagi Sumbar. Sebab, setelah 74 tahun usia Satpol PP dan 62 tahun usia Satlinmas, peringatan hari jadi kedua satuan tersebur akhirnya bisa berlangsung di Ranah Minang.
“Salah satu iven yang memang sengaja kita siapkan untuk menjamu para tamu, terutama sekali Bapak Mendagri beserta jajaran, serta perwakilan Satpol PP dan Satlinmas dari seluruh Indonesia, adalah prosesi adat Makan Bajamba ini,” ucap Gubernur Mahyeldi.
Makan Bajamba, kata Gubernur, secara harfiah dapat diartikan sebagai makan bersama di dalam suatu wadah yang sama. Namun, segala hidangan yang telah disiapkan itu baru bisa dinikmati setelah para tokoh adat menyampaikan pepatah dan petitih.
“Prosesi adat ini mengandung nilai soal kesetaraan, kebersamaan, kekeluargaan, senasib sepenanggungan, dan keadilan. Semoga nilai-nilai itu dapat diambil dan dipedomani dalam setiap pelaksanaan tugas oleh Satpol PP dan Satlinmas, demi menjaga trantibum di tengah masyarakat,” ujar Gubernur lagi.
Gubernur juga menyebutkan, bahwa berbagai macam jenis makanan yang dihidangkan dalam prosesi Makan Bajamba, merupakan perwakilan masakan khas adat dari berbagai daerah di Sumbar. Namun, yang membedakan hidangan kali ini dengan hidangan di Rumah Makan Padang yang tersebar di luar Sumbar, adalah keaslian rempah serta bumbu yang digunakan, yang memang 100bpersen berasal dari Tanah Sumatera Barat.
“Jadi, masakan Padang yang terhidang di hadapan Bapak Mendagri dan Bapak/Ibuk tamu undangan hari ini, adalah masakan bercita rasa asli Ranah Minang. Makan masakan Minang, langsung di Ranah Minang. Nanti, setelah kembali ke daerah masing-masing, semoga cita rasa itu tetap melekat di lidah, sehingga Bapak/Ibuk rindu untuk kembali ke Sumbar,” ujar Gubernur yang disambut riuh tepuk tangan peserta.
Turut hadir dalam iven Makan Bajamba tersebut, jajaran Pejabat Kemendagri, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy; Sekda Sumbar, Hansastri; Unsur Forkopimda Sumbar, Tokoh Ulama, Niniak Mamak, Cadiak Pandai, para Pejabat Instansi Vertikal di Sumbar, Kepala Satpol PP seluruh Indonesia, Kepala Satpol PP seluruh kabupaten/kota di Sumbar, serta Pejabat Eselon II di lingkup Pemprov Sumbar. (adpsb/isq)