PADANG PANJANG – Erupsi Gunung Marapi yang terjadi sudah tiga bulan lebih, telah menimbulkan dampak luar biasa bagi para petani di seputaran gunung itu, tak terkecuali petani Padang Panjang. Abu vulkanik yang dimuntahkan gunung itu membuat petani banyak gagal panen.
“Tanaman cabai dan sayuran saya sudah dua kali gagal panen. Semuanya rusak terkena abu Marapi,” kata Ida, petani dari Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Tanah Datar.
Saat erupsi terjadi pertama kali pada 3 Desember 2023, tanaman cabai dan sayurannya sudah hampir panen. Akibat erupsi itu, nyaris tak ada yang bisa ia panen.
Ketika erupsi mereda, ia memutuskan kembali menanam cabai dan sayuran. Namun lagi-lagi ujian datang, sudah hampir dua minggu belakangan, Marapi kembali memuntahkan abu vulkaniknya.
Ia mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Kini ia belum berani menanam kembali cabai ataupun sayuran. “Saya trauma pak,” ujarnya mengiba.
Yasir, petani cabai dari Nagari Singgalang lebih beruntung dari Ida. Meski ikut terdampak, namun ia mengaku masih bisa panen 7 kg/minggu. “Biasanya bisa 20 kg/minggu, namun karena terkena abu vulkanik Marapi, kini hanya 7 kg/minggu,” ujarnya. (jas)