Citra perempuan dalam media merupakan suatu topik yang sangat penting dan menarik perhatian, terutama dalam perspektif penggambaran perempuan sebagai objek seperti kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Sedari dulu media memang memiliki andil yang besar dalam memproduksi beberapa jumlah tayangan program dengan perannya di berbagai wadah untuk mendatangkan makna yang ditujukan kepada Khalayak. Bahkan pun terkadang seperti ada yang kurang jika sebuah tayangan televisi ini tidak ditampilkan sosok perempuan dengan segala ‘daya tarik’nya.
Citra perempuan dengan tugasnya yaitu sebagai pengurus rumah tangga telah lebih dahulu terbentuk dari pada kemunculan media massa. Ketika kita melihat iklan di televisi yang menayangkan perempuan sedang memasak dengan memakai citra rasa bumbu masak tertentu, di situ kita disuguhi citra tentang posisi sosial perempuan yang sudah baku dalam kehidupan masyarakat, yakni sebagai pengelola utama kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Kesempurnaan pada wanita atau perempuan ini, sering sekali dijumpai dijadikan objek yang sangat menguntungkan bagi media, dengan mendiskreditkan perempuan untuk mengejar agar rating tertinggi dan berlomba-lomba untuk mengejar duniawi yang dibutakan akan azaz kapitalisme. Oleh karena itu, kekaguman-kekaguman terhadap perempuan, terkadang tanpa disadari .ketika hanya perempuan dijadikan seperti simbol dalam seni-seni komersial, lalu ditayangkan melalui karya-karya seni kreatif seperti iklan, sehingga menjadi konsumsi masyarakat dalam berbagai media massa dan posisi perempuan sangat potensial untuk di eksploitasi.
Citra yang dibuat oleh media akan mempengaruhi khalayak banyak dalam mempersepsikan pandangan masyarakat terhadap orang lain seperti halnya pandangan terhadap perempuan. Jika media mengkonstruksikan hal yang baik mengenai perempuan, maka masyarakatpun akan memandang perempuan tersebut baik dan sebaliknya jika tidak maka masyarakat pun memandang juga begitu.
Namun, Selain itu penekanan yang sangat berlebihan pada penampilan fisik perempuan seringkali menjadi fokus utama dalam representasi perempuan dalam media massa. Hal ini dapat memungkinkan memperkuat tekanan sosial terhadap standar kecantikan yang tidak realistis juga berdampak negatif kepada citra tubuh perempuan serta meningkatkan risiko gangguan makan dan rendahnya rasa percaya diri.
Dengan demikian, Citra perempuan dalam media massa mempunyai dampak yang signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat tentang perempuan dan gender secara keseluruhan. Walaupun terkadang masih banyak tantangan yang perlu diatasi, langkah-langkah positif dan kesadaran akan pentingnya representasi yang inklusif telah membawa harapan bagi perubahan yang lebih baik di masa depan. Dengan berusaha terus mendorong agar memperjuangkan citra yang lebih realistis, beragam, dan memberdayakan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan lebih baik. (***)