PARIAMAN – Akibat terjadinya penurunan jumlah Bahan Bakar Minyak (BBM)
untuk truk dan becak motor pengangkut sampah, maka pengangkut sampah melakukan mogok kerja. Mereka memarkirkan truk dan becak motor di halaman Balaikota Pariaman, Rabu (1/5).
Zikra, salah satu petugas kebersihan di kota Pariaman menuturkan mereka mogok bekerja lantaran ada penurunan biaya BBM untuk truk dan becak motor .
“Ada penurunan biaya BBM yang semula 20 liter kini menjadi 12 liter sedangkan untuk truk amrol dari 10 menjadi 7 liter. Dengan adanya penurunan biaya BBM itu menyulitkan pihaknya bekerja,”ucapnya.
Diungkapkan Zikra, dilapangkan saat bekerja banyak risiko yang bakal dihadapi sehingga mereka lebih was was dengan kebijakan penurunan BBM.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota Pariaman Feri Andri membenarkan bahwa petugas kebersihan mogok bekerja.
“Mereka mogok dan ingin menyuarakan bahwa kalau bisa BBM jangan dikurangkan dan itu kita tampung,” kata Feri.
Feri mengatakan penurunan BBM itu bukan keputusan pihaknya melainkan dari peraturan pusat.
“Aturan itu adalah kebijakan pusat sehingga kami tidak bisa merubah secepat itu. Aturan dari pusat bahwa truk itu harus 12 liter dan truk amrol harus 7 liter,” terangnya.
Sementara itu, kata Feri, kalau untuk yang lainnya pihaknya telah perjuangkan seperti kenaikan gaji dan sarana prasarana.
Ia berharap siang ini petugas kebersihan segera membersihkan sampah yang masih berserakan di Kota Pariaman. (agus)