PADANG – Bupati Kabupaten Solok, Epyardi Asda, berencana mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Barat ke Partai Gerindra. Partai Amanat Nasional (PAN) mewakili Epyardi untuk mengambil formulir pendaftaran di partai politik besutan Prabowo Subianto tersebut.
“Kita hanya mewakili untuk mengambil formulir. Nanti Pak Epyardi sendiri yang akan mengembalikan berkas ke DPD Partai Gerindra Sumbar,” kata Ketua DPW PAN Sumbar, Indra Dt. Rajo Lelo, Rabu (8/5/2024).
Menurut Indra, pihaknya akan mengikuti seluruh prosedur yang disyaratkan oleh Gerindra. Begitu pula dengan semua persyaratan yang diajukan parpol lain tempat kandidatnya mendaftarkan diri.
Sebelumnya, Epyardi mendatangi Partai Nasdem, Demokrat, dan Golkar. Ia mengajak ketiga parpol besar tersebut untuk membangun koalisi guna mengalahkan kandidat petahana di Pilkada Sumbar 2024.
“Selama ini Sumbar dikuasai segelintir elit politik dari partai tertentu. Hasilnya bisa kita lihat sendiri: Sumbar kian tertinggal dibanding provinsi lain di Sumatra,” ujar Indra.
Karena itulah, Epyardi dan PAN mengajak parpol lain untuk bersama-sama membangun daerah. Terlebih, parpol yang diajak itu juga merupakan rekan koalisi di tingkat nasional.
“Kelemahan PKS adalah mereka oposisi terhadap pemerintah. Itu yang membuat mereka kesulitan mendapatkan dana pusat untuk membangun daerah. Beda dengan kami yang merupakan koalisi dari presiden terpilih,” ujarnya.
Rencana pendaftaran Epyardi itu disambut hangat oleh pengurus DPD Gerindra Sumbar. Mereka berharap koalisi itu terbentuk sehingga bisa sama-sama fokus memenangkan pemilihan yang akan diselenggarakan pada 27 November mendatang.
“Pak Epyardi ini adalah putra terbaik Sumatra Barat. Beliau juga sudah biasa bekerjasama dengan kita di tingkat nasional. Kita berharap beliau berjodoh dengan Gerindra di Pilkada Sumbar ini,” kata Bendahara Umum DPD Gerindra Sumbar, Gun Sugianto.
Terkait dengan jadwal pengembalian berkas, Gun berharap kedatangan Epyardi disambut oleh Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade.
“Berhubung agenda beliau (Andre-red) yang padat di DPR, kalau bisa nanti sama-sama kita cari jadwal yang kosong. Jadi, kedua tokoh ini bisa bertemu dan semangat perubahan yang kita usung bisa lebih menggema di masyarakat,” tuturnya. (d)