AGAM – Wajah-wajah sumringah dan penuh harap terlihat ketika Epyardi dan rombongan tiba di SMPN 1 IV Koto, Jorong Galudua, Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Kamis (16/5/2024). Mereka merupakan korban galodo (banjir bandang) yang terjadi beberapa hari yang lalu. Mereka berkumpul di sekolah tersebut setelah mendapatkan informasi bahwa Epyardi akan datang untuk menyalurkan bantuan.
Begitu Epyardi datang, mereka langsung mengadukan nasib mereka setelah rumah mereka rusak atau roboh dan harta benda hilang diterjang banjir bandang.
Epyardi menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bantuan Otewe Sumbar Peduli yang berasal dari perantau di Jakarta. Setelah banjir bandang melanda, Epyardi mencarikan bantuan untuk korban banjir, salah satunya menghubungi para perantau Sumbar di berbagai daerah.
“Bantuan ini dari salah satu perantau dari Agam. Nilai bantuannya senilai hampir Rp1 miliar berupa beras, telur, mi instan, sarden kaleng, selimut, sajadah, mukena, bantal, tikar, cangkul, dan kebutuhan lainnya,” ujar Epyardi kepada warga.
Di sana Epyardi memberikan bantuan kepada 66 warga. Data tersebut ia dapatkan dari koordinator warga yang mendata warga di sana yang terdampak banjir bandang. Dengan data yang jelas, ia memberikan bantuan langsung kepada korban tanpa perantara sehingga bantuan tepat sasaran.
“Semua warga yang terdampak akan diberi bantuan asalkan terdata,” ucapnya.
Rosa (52), salah satu korban banjir bandang, berterima kasih kepada Epyardi karena telah meringankan beban korban bencana tersebut. Menurutnya, bantuan yang diberikan Epyardi tersebut sangat membantu korban bencana, terutama makanan.
“Semoga juga dibantu dibangunkan rumah, sekolah, dan kedai-kedai warga di sekitar sekolah yang hancur. Semoga juga dicarikan solusi untuk warga yang lahan pertaniannya tertimbun material banjir,” tutur Rosa.
Rosa menyatakan bahwa Epyardi merupakan tokoh publik dan pejabat daerah pertama yang datang ke sana untuk memberikan korban bencana. Ia berharap tokoh-tokoh lain juga memberikan bantuan untuk meringankan beban warga.
Saat memberikan bantuan, Epyardi mengobrol dengan warga korban bencana. Mereka meluapkan harapan dan keluh kesah kepada Epyardi. Epyardi dikerubungi oleh ibu-ibu yang antusias menerima bantuan. Setelah mendapatkan bantuan, mereka berterima kasih dan menyalami Epyardi, serta meminta berfoto bersama dengan Bupati Solok itu.
Setelah memberikan bantuan di dua titik di Nagari Koto Tuo, Epyardi dan rombongan menuju Jorong Koto Baru, Nagari Kubang Putih, Kecamatan Banuhampu. Di sana tercatat lebih dari 30 warga terdampak banjir bandang.
Ismed (50), salah satu korban, berterima kasih atas bantuan yang diberikan Epyardi. Menurutnya, bantuan tersebut bermanfaat. Misalnya, cangkul berguna untuk mengolah kembali lahan pertanian yang hancur karena banjir bandang; bantal dan tikar dapat digunakan untuk tidur karena kasur dan bantal mereka basah dan kotor terkena banjir.