Padang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar memastikan data korban jiwa akibat banjir bandang dan lahar dingin pada Jumat (17/5) mencapai 61 orang bukan 67 orang. Data tersebut sudah data yang disinkronkan dengan sejumlah lembaga yang mengeluarkan data terkait dampak bencana.
“Ini datanya sudah disinkronkan, kita sudah rapat BNPB dan instansi berwenang lainnya, hangga kini masih 61 orang yang meninggal dunia,”sebut Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, Jumat (17/5).
Dari data meningeal tersebut dengan rincian 56 orang sudah teridentifikasi, 5 orang belum teridentifikasi dan 14 orang masih dalam pencarian.
“Untuk yang selama ini sudah melaporkan lebih dari 61 orang itu kita perkirakan karena ada pencatatan ganda. Untuk angka 61 ini sudah kita cocokan dengan Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan,”tambahnya.
Dengan itu katanya, ada 11 nama yang tercata ganda. Sehingga ada yang melaporkan korban jiwa mencapai 67 orang.
“Contohnya, korban panggilannya Ajo di masyarakat, sementara data by name by adrresnya Bakar. Jadi untuk satu korban tercata menjadi dua nama,”katanya.
Selain itu katanya, korban jiwa tersebut adalah data keseluruhan korban jiwa akibat bencana di Sumatera Barat. Termasuk dua korban jiwa akibat longsor di Sitinjau Lauik.
BPBD Sumbar mencatat secara keseluruhan dampak bencana banjir bandang, tanah longsor dan lahar dingin di Sumbar terdapat pada 5 kabupaten dan kota. Yakni, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Kota Padang dan Padang Pariaman.
Di Agam, ada lahar dingin dan tanah longsor. Menyebabkan korban jiwa 22 orang, 144 mengungsi dan 16 luka-luka dan satu orang dalam pencarian. Fasilitas 8 jembatan rusak, 5 masjid, 3 sekolah, 10 fasilitas umum, 1 unit fasilitas kesetahan.
Kemudian 1 unit rumah tertimbun 19 rumah rusak ringan, 125 rusak sedang dan 88 rusak berat. Ada 4 ekor sapi dan 6 kambing mati. 102 hektar lahan pertanian rusak ditambah 17 unit irigasi rusak.
Di Tanah Datar, 27 orang meninggal, 20 luka-luka, 13 dalam pencarian dan 2.861 mengungsi. Sebanyak 36 unit jembatan rusak, 19 masjid rusak, 1 unit sekolah rusak, 20 sarana perdagangan. Termasuk 34 rusak ringan, 144 rusak sedang dan 100 rusak berat. Tercatat 23 rumah hanyut. Bencana juga menyebabkan 3.032 sapi/kambing/itik mati, 411,511 hektar lahan pertanian rusak, 16 unit irigasi rusak.
Di Padang Panjang tercatat, 2 orang meninggal, 1 luka-luka dan 198 jiwa mengungsi. Seluas 5 hektar lahan pertanian rusk, 1 unit jalan rusak, 2 unit rumah rusak berat, 6 unit terendam dan 2 unit hanyut.
Di Padang Pariaman, 3 orang meninggal dunia, 33 luka-luka dan 35 KK mengungsi. Kemudian 18 hektar lahan pertanian rusak, 26 unit rumah terendam. Kerugian diperkirakan mencapai Rp312 juta. Di Kota Padang juga terdapat 2 korban jiwa dan 6 orang luka-luka. (ys)