JAKARTA– Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mendesak pemerintah pusat untuk lebih tanggap dan fokus dalam membantu masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) pasca banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi.
Peringatan dari BMKG terkait potensi banjir lahar susulan dengan 1 juta meter kubik material vulkanik di Gunung Marapi menjadi alarm bagi Nevi untuk meminta perhatian serius dari pemerintah.
“Banjir lahar dingin masih mengancam, perlu perhatian ekstra dari pemerintah pusat. Antisipasi dan tindakan harus lebih maksimal dan akurat,” tegas Nevi Zuairina.
Lebih lanjut, Nevi menyoroti kebutuhan dana rehabilitasi wilayah terdampak yang mencapai ratusan miliar rupiah. Ia yakin dana penanggulangan bencana yang telah dialokasikan dapat digunakan untuk membantu pemulihan Sumbar.
“Relokasi rumah warga dari Daerah Aliran Sungai (DAS) juga mendesak dilakukan. Banjir lahar dingin Gunung Marapi melewati DAS,” jelas Nevi.
Tak hanya itu, Nevi memandang perlu pembangunan Cek Dam dan Sabo Dam di sekitar wilayah Gunung Marapi dengan segera, seperti yang telah dilakukan di Gunung Merapi Yogyakarta.
“Dana super cepat untuk membangun Cek Dam dan Sabo Dam sangat dibutuhkan,” paparnya.
Upaya pemulihan di Sumbar tak lepas dari peran PKS di bawah kepemimpinan Buya Mahyeldi, Ketua Umum DPW PKS Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Barat. PKS telah mendirikan posko PKS Peduli Bencana untuk membantu warga terdampak.
“Buya Mahyeldi bahkan turun ke jurang saat longsor Sitinjau Lauik untuk mengevakuasi warga,” ungkap Nevi, menunjukkan dedikasi dan kepemimpinan yang kuat.
Sejak awal bencana, kader-kader PKS telah berada di garis depan membantu masyarakat dengan berbagai kebutuhan mendesak.
“Kami pun sebagai perwakilan Dapil, Anggota DPR RI PKS spontan ikut membantu dan peduli. Kami gotong royong menyalurkan bantuan sembako, mobilitas ambulance, dan bantuan lain yang dibutuhkan korban bencana di Sumbar,” tambah Nevi.
Komitmen PKS untuk membantu meringankan beban masyarakat dan mempercepat pemulihan pasca bencana terlihat jelas dari berbagai aksi nyata di lapangan.
Melalui upaya bersama, diharapkan kondisi Sumbar dapat segera pulih dan masyarakat kembali hidup normal.