PAINAN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno akan berkunjung ke kawasan LPPL Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan bulan Juni ini.
Ketua LPPL Amping Parak, Haridman, Selasa (11/6) mengatakan, kunjungan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno itu adalah dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024.
“Ya, terkait rencana kunjungan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 itu, kami mulai melakukan persiapan bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, perangkat daerah, camat, walinagari dan pihak terkait lainnya.
Dikatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan bupati dalam hal ini diwakili Sekdakab, Mawardi Roska di kantor bupati setempat untuk mematangkan persiapan kunjungan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 tersebut.
Kepala Dinas Kominfo Pesisir Selatan, Wendi mengatakan, pihaknya juga terus melakukan pemantauan persiapan penyambutan rencana kunjungan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno ke LPPL Amping Parak dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024.
“Mari kita dukung Desa Wisata Ekowisata Nagari Amping Parak dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2024. Dukungan dan doa dari masyarakat Pesisir Selatan sangat diharapkan agar Desa Wisata Ekowisata Nagari Amping Parak dapat meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2024,” katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa dua nagari di Pesisir Selatan terpilih menjadi 100 desa wisata di Indonesia, yakni Desa Wisata Ampiang Parak, Kecamatan Sutera dan Desa Wisata Sungai Nyalo, Koto XI Tarusan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, Suhendri menyebutkan bahwa masuknya kedua desa wisata di Pesisir Selatan patut diapresiasi. “Ada 75 ribu desa lebih di Indonesia, dua desa wisata kita masuk nominasi 100 besar” sebutnya.
Hal tersebut menurut Suhendri berkat ketekunan pengurus dalam memberdayakan masyarakat sekitar dan upaya kreatif yang turut mereka bangun. “Kami melihat 2 desa wisata ini mampu menunjukan identitas sehingga punya nilai sendiri,” tukuknya.
Dua desa wisata tersebut akan disaring menjadi 50 desa wisata nasional. Doakan agar bisa lolos. Khusus Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak sejak lama mengedukasi warga agar mau memanfaatkan lingkungan untuk pencegahan dini bencana.
Sekaligus mampu meminimalisir komersialisasi telur penyu. Bahkan mereka secara rutin mengawasi penetasan penyu dan melakukan pelepasliaran tukik. “Tanah gersang di sepanjang pantai ini diminati penyu bertelur, lalu kami tanami cemara dan mengedukasi warga agar cinta lingkungan,” sebutnya. (son)