Padang – Pergerakan wisatawan ke Sumatera Barat terkontraksi (menyusut) sekitar 22 persen pada Mei. Penyusutan itu efek dari bencana banjir bandang yang melanda daerah itu sejak Maret 2024.
“Kontraksi pergerakan wisatawan itu mulai terasa setelah bencana banjir dan banjir bandang melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada Maret 2024. Kemudian dilanjutkan bencana yang sama pada tiga daerah di Sumbar pada awal Mei 2024,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lubur Budianda di Padang, Kamis (13/6).
Dikatakannya, berdasarkan data pergerakan wisatawan dari PT Telkomsel, kontraksi tersebut mencapai angka 22 persen.
“Yang paling terpengaruh adalah wisatawan nusantara, sementara untuk wisatawan asing relatif masih stabil,” ujarnya.
Luhur menyebut pihaknya langsung mengundang semua pemangku kepentingan terkait pariwisata seperti PHRI, ASITA dan pihak lain untuk membahas dan mencari solusi persoalan tersebut.
“Informasi dari PHRI, okupansi hotel menurun hingga 45 persen. Merujuk pada kondisi ini, kita harus secepatnya mencarikan solusi,” katanya.
Luhur mengatakan selain pihak yang berkaitan dengan pariwisata, Dispar Sumbar juga mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi.
“Dari beberapa kali pertemuan, kita merinci sejumlah langkah untuk percepatan pemulihan pariwisata Sumbar,” katanya.
Beberapa langkah yang disiapkan diantaranya menyusun “travel pattern sementara wisata aman dan nyaman di Sumbar dengan menyiapkan SOP.
Kemudian melakukan promosi ke pasar-pasar potensial. Industri pariwisata juga diminta menyiapkan paket-paket wisata menarik.
Sementara itu Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
“Kita juga lakukan rapat koordinasi dengan kabupaten/kota guna mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
“Kita juga tengah menjajaki kemungkinan untuk mengevaluasi surat edaran tentang larangan kegiatan dharmawisata, perkemahan, study tour agar sektor pariwisata kembali bergairah,” katanya.
Ia berharap dengan sejumlah langkah yang disiapkan itu, pergerakan wisatawan di Sumbar bisa kembali meningkat. (ys)