PAYAKUMBUH-Perjuangan panjang Mutiara Putri (20), untuk memenuhi kebutuhan hidup adik kandung dan suaminya dengan bekerja sebagai lady companion (LC) di sebuah tempat karaoke ternama di Payakumbuh, berakhir pilu.
Rabu (8/1) dini hari sekira pukul 02.30 WIB, Tiara, begitu wanita yang dikenal humble ini akrab disapa, ditemukan tewas dengan kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal. Kuat dugaan, korban mengalami penganiayaan hebat dengan cara dicekik dan dipukuli sepulang mengais rejeki di tempat hiburan malam.
Tiara meregang nyawa di kamar mungil rumah kontrakannya, kawasan Tarok, RT 03/RW 02, Kelurahan Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Utara. “Korban baru 3 bulan mengontrak di sini. Ada 3 orang yang tinggal di rumah itu,” kata Ketua RT, Andri ditemui Singgalang tadi malam.
Ketiganya, selain Tiara, yakni sang suami Juli Ahmad (32) dan adik kandung Tiara, Reza Fariki (18). Reza sendiri, dikabarkan sudah putus sekolah sejak lama. Biaya hidupnya, ditanggung oleh Tiara.
Kepala Kepolisian Resor Payakumbuh Ajun Komisaris Besar Doni Setyawan membeberkan, korban diduga tewas setelah dicekik orang dekatnya. “Pelaku diduga orang dekat korban. Sudah dikantongi (diketahui,-red). Doakan 1×24 jam pengejaran selesai dan pelaku ditangkap,” kata Doni.
Kapolres memastikan, ada 5 sampai 6 orang dimintai keterangan atas peristiwa pembunuhan ini. “Sudah 5 orang yang kami mintai keterangan, tadi korban juga kita visum luar. Selesai visum, jenazah langsung dihantar autopsi ke RS Bhayangkara Padang,” jelas Kapolres.
Polisi mengetahui kejadian ini, setelah pihak kelurahan dan keluarga korban melaporkan telah menemukan jasad Tiara di tempat tidurnya dengan kondisi tangan terikat. “Sekira pukul 02.45 WIB, petugas kami melakukan olah TKP,” jelas Kapolres.
Tidak cukup sesaat setelah kejadian, Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Ilham, Kasat Intelkam Iptu Luhur serta Kanit Tipidter Satreskrim Ipda Fika juga ikut mendatangi kontrakan korban pada siang harinya.
SUAMI MENGANGGUR
Suami dari Tiara, sejak beberapa waktu terakhir diketahui tidak ada pekerjaan. “Suaminya, dulu angkut sayur ke Riau. Bawa truk kadang mobil L-300. Tapi, itu dulu. Belakangan tak ada kerja dia,” kata sejumlah tetangga korban.
Tetangga kerap mendengar, terjadi keributan di rumah kontrakan itu. “Mereka sering bertengkar,” kata tetangga kontrakan korban. Adik korban, tidak menampik kabar itu. “Versi adik korban, kakaknya dan suami sering bertengkar,” sebut Kapolres Doni.
Apakah pelaku pembunuhan ini adalah suami korban, yang foto-foto bertatonya beredar di sejumlah grup WA? Kapolres Doni Setyawan tidak mau membeberkan.