PAINAN – Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan melakukan penyuluhan pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan dalam kegiatan posyandu di Posyandu Belimbing, Nagari Binjai Tapan kemarin.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas Puskesmas, Indriani, S. keb., Bd bersama perawat, Ns. Sonia Ade Putri, S. kep. Perserta penyuluhan adalah orang tua balita dan kader Posyandu.
Kepala Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, Idris, SKM mengatakan, kegiatan ini penting bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak dan perempuan di dalam keluarga.
“Melihat perkembangan zaman yang sering terjadinya depresi pada anak hingga pembunuhan akibat masalah kekeluargaan. Peran kesehatan mengedukasi masyarakat untuk terciptanya keluraga kecil bahagia sejahtera, generasi sehat dan cerdas, ” ucapnya.
Disebutkan, jenis-jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak pada dasarnya sama, hanya saja bentuk kekerasan yang dilakukan terdapat beberapa perbedaan, di antaranya kekerasan fisik, yaitu perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat, seperti memukul, menampar, menendang, dan sebagainya bahkan membunuh.
Bentuk tindakan yang mengakibatkan cacat bisa menjadi beban keluarga di kemudian hari, sehingga penting dilakukan pencegahan terjadinya kekerasan pada anak dan perempuan dalam rumah tangga.
Petugas menyampaikan kepada masyarakat bahwa kekerasan psikologis/psikis, yaitu perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, bentuk ancaman berupa ditinggalkan atau disiksa, dikurung di rumah, ancaman untuk mengambil hak asuh anak-anak, gresi verbal dan penghinaan terus menerus.
Jika terdapat korban yang mengalami masalah kesehatan psikologi akibat kekerasan diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa ke puskesmas.
“Peran orangtua dan lingkungan sangat penting pada masa perkembangan anak terutama pada remaja. Dihimbau kepada masyarakat untuk membangun hubungan harmonis dengan anak dan anggota keluarga lainnya dengan cara, meluangkan waktu yang cukup agar hubungan menjadi akrab, dengarkan masalah yang dihadapi dan berikan pemecahannya, beri kesempatan untuk saling berbicara dalam keluarga serta berikan arahan atau nasehat, ” tutupnya. (son)