Padang Panjang – Tim Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Padang Panjang kembali melakukan penangkapan anjing liar guna mewaspadai penyebaran virus rabies yang dikhawatirkan warga.
Senin (29/7/2024), tim yang diketuai KTU Puskeswan, Endrianto, berupaya menangkap anjing liar beserta empat ekor anaknya. Sekelompok Hewan Penular Rabies (HPR) tersebut mengalami gigitan anjing lain yang berperilaku agresif di RT 5 Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB).
Induk anjing itu masih dalam upaya penangkapan, sementara empat ekor anaknya sudah berhasil disekap tim. Warga setempat resah karena anjing yang berperilaku agresif ini sempat menggigit dua orang di pemukiman mereka, empat hari lalu, pada Jumat (26/7/2024).
Dengan postur dan ciri yang sama, berbulu hitam, mengenakan kala, serta luka di sekitar leher, anjing tersebut diduga juga menggigit dua warga di Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT), pada Ahad (28/7/2024). Warga setempat berhasil menangkap dan mengeksekusinya.
Tim Puskeswan kemudian mengambil sampel pada organ kepala anjing itu dan membawanya ke laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi. Hasil pemeriksaan diharapkan dapat diperoleh paling cepat pada Selasa (30/7/2024).
Sebelumnya, beberapa waktu lalu di RT 10 Kelurahan Silaing Bawah, kasus gigitan anjing juga terjadi terhadap dua warga. Anjing tersebut berhasil ditangkap dan dieksekusi. Setelah memeriksa sampel di organ kepalanya, Balai Veteriner Bukittinggi menyimpulkan bahwa anjing itu negatif rabies.
“Kepada warga Kota Padang Panjang, silakan hubungi Call Center 082171297372. Segeralah melapor bila ada kasus gigitan anjing liar,” kata Endrianto.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian, drh. Wahidin Beruh, mengajak warga untuk membawa peliharaannya yang belum divaksin rabies, seperti anjing atau kucing, segera ke Puskeswan.
“Pastikan anjing atau kucing yang dipelihara sudah divaksin rabies. Kalau belum, segera bawa ke Puskeswan untuk dilakukan vaksinasi. Kekebalan tubuh anjing atau kucing yang dihasilkan setelah divaksin ini butuh waktu 21 hari,” katanya. (r)