Saat Suryadi Asmi Bertemu Kolega Lawas

Padang – Kamis (1/8/2024) menjadi momen berharga bagi Suryadi Asmi, mantan Direktur Utama Bank Nagari, ketika ia bertemu dengan kolega lawasnya di Resto Safari Garden, Jalan Nipah, Padang, sambil makan malam bersama.

Pertemuan tersebut tidak hanya menarik karena kesempatan untuk berkumpul dengan teman lama, tetapi juga karena Suryadi bertemu dengan berbagai individu dan intelektual yang terus berusaha memecahkan masalah sosial dengan pendekatan wirausaha sejak masa muda mereka.

“Meskipun bertemu tidak lagi di usia produktif, ada pencerahan pribadi yang didapatkan saat mengingat kembali masa-masa dengan kolega tersebut. Pertemuan ini menjadi momen berbincang banyak hal,” kata Suryadi Asmi, yang akrab disapa Pak Datuk dan tetap aktif dalam berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan.

Para kolega lawas Suryadi Asmi hadir berawal dari kunjungan senior sahabat lama dari Jakarta, Moch. J. Djaffar, mantan Dirut PT Askrida, yang kini masih aktif sebagai Direktur Utama PT Asuransi Eka Lloyd Jaya.

Di akun Facebook Hasril Chaniago, pertemuan ini digambarkan sebagai pertemuan para bugih lamo atau askar tak berguna (di Malaysia, istilah ini kerap diplesetkan untuk pensiunan), yang berkumpul sambil makan malam bersama di Resto Safari Garden.

Selain John Djaffar, hadir pula Datuk Almaisyar, Direktur PT Eka Lloyd Jaya, H. Jejeng Sumardi, pensiunan dan Direktur KSUB Bank Nagari, Muhamad Jack Irsyad, mantan Dirut Bank Nagari, Sania Putra, mantan Direktur Keuangan Bank Nagari, Restu Uncu Wirawan, mantan Direktur Kepatuhan Bank Nagari, dan Agus dari Eka Lloyd Jaya Jakarta, serta Hasril Chaniago, wartawan senior.

Hasril mengutip pentingnya silaturahim, seperti yang dipaparkan dalam penelitian Majalah The Economist (2000), bahwa hubungan dan interaksi baik (silaturahim) yang terpelihara dengan banyak orang adalah sumber kebahagiaan hidup nomor satu, jauh lebih penting daripada harta kekayaan maupun kekuasaan.

Bagi Suryadi Asmi, pertemuan dengan kolega lawasnya menjadi bahan perenungan, mengingat manusia akan selalu bertumbuh tidak hanya secara lahir, tetapi juga melalui pesona yang sedemikian hebat jika kita sadar untuk merawat sesuatu yang ada di dalam diri kita yang terdalam.

“Saat seusia sekarang ini kita belajar benar-benar menjadi manusia, bukan sekadar orang saja,” pungkasnya. (r)