SOLOK–Tour de Singkarak tidak digelar lagi sejak 2020 karena berbagai kendala. Padahal, iven balap sepeda internasional itu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sumatera Barat. Epyardi Asda berjanji akan mengadakan lagi Tour de Singkarak jika jadi gubernur.
“Banyak orang luar negeri bertanya kepada saya mengapa Tour de Singkarak tidak digelar lagi. Kalau saya jadi gubernur nanti, saya jamin Tour de Singkarak lebih meriah daripada yang sebelumnya-sebelumnya,” ujar Epyardi saat membuka Napak Tilas Tour de Singkarak di Pesanggrahan Danau Singkarak, Kabupaten Solok, Minggu (4/8/2024).
Bupati Solok itu menyayangkan Tour de Singkarak tidak dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini. Padahal, kata Epyardi, iven bertaraf internasional itu berdampak luar biasa bagi promosi pariwisata di Sumbar.
Ia berharap napak tilas Tour de Singkarak itu mengembalikan semangat pemerintah daerah dan masyarakat serta dapat menjalankan kembali Iven olahraga-pariwisata itu.
“Harapan kita dengan diadakannya napak tilas hari ini, maka tahun depan insyaallah Tour De Singkarak kembali bisa kita laksanakan,” ucapnya.
Epyardi menambahkan bahwa Napak Tilas Tour De Singkarak tersebut diadakan untuk mendukung semangat olahraga dan bisa memberikan dampak promosi pariwisata, kebudayaan dan kuliner di Kabupaten Solok.
Pemkab Solok menyelenggarakan Napak tilas tersebut untuk mempromosikan pariwisata, budaya, dan kuliner. Kegiatan itu merupakan kilas balik untuk mengenang semarak Tour De Singkarak.
Kegiatan itu diisi dengan bersepeda bersama dari Pesanggrahan Danau Singkarak menuju Nagari Tikalak, dan berakhir di Lereng Green View Nagari Tanjung Alai.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok mencatat Kegiatan itu diikuti kurang lebih 2.500 Peserta dari 207 komunitas pesepeda di Sumbar dan daerah sekitarnya. Peserta yang beruntung mendapatkan hadiah utama berupa seratus unit sepeda, televisi, kompor gas, dan beragam hadiah unik lainnya. (r)