PADANG – Nama sastrawan besar Indonesia, Marah Roesli yang melahirkan tokoh legendaris Siti Nurbaya resmi diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Padang. Jalan yang dinamakan sebagai Jalan Marah Roesli tersebut berlokasi di Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, tepatnya di samping Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/4 Padang.
Peresmian Jalan Marah Roesli tersebut dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar didampingi Pj Ketua TP-PKK Kota Padang, Ny. Vanny Andree Algamar, Pj Sekda Yosefriawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yopi Krislova, serta perwakilan keluarga almarhum Marah Roesli, Senin (5/8).
Sebagai sastrawan angkatan pujangga baru, Marah Roesli dikenal melalui salah satu karya terbesarnya yaitu Siti Nurbaya. Sebuah novel yang merupakan karya romance pertama penulis Tanah Air.
Di Kota Padang, kisah Siti Nurbaya bahkan sudah dianggap sebagai kisah nyata. Makam Siti Nurbaya diklaim terdapat di Gunung Padang, juga terdapat jembatan dengan nama Siti Nurbaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova dalam laporannya menyampaikan bahwa penamaan Jalan Marah Roesli dilakukan untuk menghormati sastrawan besar Ranah Minang tersebut sekaligus untuk kebutuhan administrasi karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang akan berkantor di Kelurahan Belakang Tangsi tersebut, tepatnya di jalan yang baru dinamai sebagai Jalan Marah Roesli tersebut.
“Jadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan berkantor di sini dan Jalan Marah Roesli ini juga sebagai kejelasan administrasi nama kantor nantinya,” kata Yopi Krislova.
Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar menyebut dipilihnya nama Marah Roesli adalah bentuk penghargaan kepada sastrawan besar Indonesia yang juga berprofesi sebagai Dokter Hewan tersebut.
“Hari lahir beliau juga sama dengan Hari Jadi Kota (HJK) Padang, yaitu 7 Agustus. Jadi ini sebagai kado HUT dari Pemko untuk almarhum dan keluarga besarnya,” ujar Andree Algamar.
Menurut Andree Algamar, Novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli hanya bisa disejajarkan dengan Novel Romeo & Juliet. Novel Siti Nurbaya juga sudah diterjemahkan ke bahasa Russia dan China.
“Setiap tahun pada momen HJK Padang kita juga menggelar Festival Siti Nurbaya. Semoga generasi muda Padang dapat meneladani dan berbuat lebih baik seperti Marah Roesli,” ujarnya.
Diabadikannya nama Marah Roesli sebagai nama jalan tersebut juga sudah mendapat izin dari keluarga besar almarhum. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran dua orang cucunya, yaitu Utami Roesli dan Dewi Adjar Ratna.
Pihak keluarga pun mengaku bangga atas penamaan Jalan Marah Roesli tersebut. Hal ini disebut Dewi Adjar Ratna sebagai pengingat dan penghargaan bagi siapapun orang Indonesia yang berkarya dan karya itu terus melegenda.
“Ini apresiasi yang sangat baik terhadap almarhum. Karena masih banyak generasi muda yang tidak mengetahui siapa itu Marah Roesli, kalau Siti Nurbaya hampir semua orang mengetahui,” kata Dewi Adjar Ratna. (*)